Setelah kesepakatan terjadi, akhirnya eksekusi di hari yang sudah dijanjikan pun dimulai. Minggu pagi, sekitar pukul 7 pagi, Pak Alit sudah datang ke rumah. Tidak sendiri, tapi dengan enam orang tenaga yang menyertainya. Tanaman yang saya pesan pun sudah dibawa dengan mobil pickup.
Bongkar Dulu, Tanam Kemudian
Pertama-tama, dengan komando dari pak Alit, mereka melakukan pembersihan lahan, penggemburan tanah, penambahan tanah yang subur. Setelah itu, dilanjutkan dengan penanaman dan diakhiri dengan penyiraman.
Semua tanaman lama yang tidak dimanfaatkan, dicabut dan diangkut dengan mobil pick up. Intinya, bongkar dulu, tanam kemudian.
Semua pekerjaan itu dilakukan selama hampir sehari penuh. Saya sebagai tuan rumah mengamati dengan saksama jalannya pekerjaan sambil mengobrol dengan para pekerja terampil itu. Tidak lupa, kami juga siapkan sekadar minum kopi atau teh hangat dan kue secukupnya pada pagi dan siang harinya.
"Pak, pekerjaan untuk hari ini, sudah selesai dulu nggih. Sabtu minggu depan, saya akan tambahkan beberapa tanaman lagi dan beberapa pakis untuk ditempel di tembok melengkapi tanaman anggrek yang sudah ada," kata Pak Alit. Dan, saya pun mengiyakan.
Pak Alit menepati janjinya. Sesuai waktu yang ditentukan, ia membawa beberapa tanaman puring dan pakis, juga pupuk penyubur yang ditebarkannya di areal taman. Satu orang tenaga yang menyertainya, melakukan penyiraman secara intensif.
Saya merasa puas dengan hasil pekerjaan Pak Alit dan tim-nya. Sebanding antara biaya yang saya keluarkan dengan hasil yang dicapai. Tanaman di halaman rumah yang pada mulanya tidak beraturan penempatannya menjadi lebih tertata dan enak dipandang dengan sejumlah tanaman baru.
Tidak lupa saya sampaikan terima kasih kepadanya karena sudah membantu menata tanaman di halaman rumah. Jepretan hasil penataan sebulan setelahnya, dapat dlihat di foto-foto yang menyertai artikel ini.