Bagi organisasi bisnis, konsumen atau pelanggan adalah kelompok yang sangat penting untuk "dipegang". Sebab, kepada mereka, pebisnis bergantung. Sebab, merekalah yang membeli dan menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan.
Oleh karena itu, membangun dan menjaga hubungan baik dengan pelanggan atau konsumen adalah hal yang wajib dilakukan jika ingin perusahaan tetap eksis, tumbuh dan berkembang dengan baik.
Dalam artikel ini, penulis akan kemukakan apa yang dimaksud dengan loyalitas pelanggan dan bagaimana strategi membangun loyalitas dimaksud. Selanjutnya, dibahas pula mengenai bagaimana menjaga atau mempertahankan loyalitas yang sudah terbangun. Tiga aspek itulah yang akan diuraikan dalam tulisan ini.
Memaknai Loyalitas Pelanggan
Apa yang dimaksud dengan loyalitas pelanggan? Loyalitas pelanggan pada umumnya dimaknai sebagai kecenderungan konsumen untuk membeli sebuah produk atau menggunakan jasa yang diberikan oleh suatu perusahaan dengan tingkat konsistensi yang tinggi.
Loyalitas konsumen atau konsumen merupakan kunci sukses, tidak hanya dalam jangka pendek bahkan terutama dalam konteks keunggulan bersaing secara berkelanjutan.
Menurut Tjiptono (2000), loyalitas konsumen adalah komitmen pelanggan terhadap suatu merek, toko atau pemasok berdasarkan sifat yang sangat positif dalam pembelian jangka panjang.
Dengan demikian, menjadi jelas bahwa loyalitas konsumen atau pelanggan itu sangat penting untuk diperhatikan dan dipertahankan. Sebab, konsumen atau pelangganlah yang menjadi pembeli atau pengguna setia barang atau jasa yang diproduksi dan ditawarkan. Tanpa konsumen, tidak bisa dibayangkan, untuk apa barang diproduksi dan untuk siapa layanan diberikan.
Membangun Loyalitas Pelanggan
Membangun loyalitas pelanggan sungguh bukanlah pekerjaan yang mudah. Organisasi bisnis harus memulainya dengan berangkat dari keinginan dan kebutuhan konsumen. Apa yang menjadi keinginan konsumen, itulah yang mesti selalu ada dalam pemikiran pebisnis.