Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

"Creative Thinking", Cara Ampuh untuk Mendapatkan Gagasan-Gagasan Baru!

20 April 2024   15:55 Diperbarui: 28 April 2024   16:11 425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dapatkan gagasan-gagasan  baru melalui berpikir kreatif (Sumber gambar:suara.com)

Berpikir kreatif (creative thinking) adalah proses mental yang melibatkan penggunaan imajinasi dan kemampuan untuk menghasilkan gagasan-gagasan atau konsep-konsep baru, unik, dan inovatif.

Ini berbeda dari berpikir analitis, yang lebih berorientasi pada pemecahan masalah menggunakan pendekatan sistematis dan rasional.

Dalam berpikir kreatif, individu tidak hanya mencari solusi yang paling logis atau efisien, bahkan juga berusaha untuk menemukan pendekatan yang berbeda, segar, dan tak terduga.

Hal ini dapat mencakup pembangkitan ide-ide baru, kombinasi unik dari konsep yang sudah ada, atau perspektif baru terhadap masalah yang dihadapi.

Pentingnya Berpikir Kreatif

Berpikir kreatif sangat penting dalam dunia bisnis dan organisasi pada umumnya karena memungkinkan kita melakukan inovasi dan pengembangan produk atau layanan baru. Berpikir kreatif mendorong penemuan solusi, konsep, dan ide-ide baru yang dapat menjadi keunggulan kompetitif.

Selain itu, kita akan mendapatkan cara pemecahan masalah yang efektif. Dengan berpikir di luar kebiasaan (out of the box), kita dapat menemukan pendekatan unik untuk mengatasi tantangan yang kompleks.

Tidak kalah pentingnya dari urgensi berpikir kreatif adalah kemampuan untuk beradaptasi  terhadap perubahan. Kemampuan berpikir kreatif membantu organisasi menyesuaikan diri dengan cepat terhadap perubahan pasar, teknologi, dan preferensi konsumen.

Peningkatan produktivitas dan efisiensi pun akan terwujud melalui ide-ide kreatif yang dapat menghasilkan proses, sistem, atau cara kerja yang lebih efektif dan efisien.

Dapatkan gagasan-gagasan  baru melalui berpikir kreatif (Sumber gambar:suara.com)
Dapatkan gagasan-gagasan  baru melalui berpikir kreatif (Sumber gambar:suara.com)

Beberapa Faktor Penghambat dan Solusinya

Lalu, hal-hal apa saja yang bisa menjadi penghambat berpikir kreatif? Dalam banyak kasus, faktor penghambat ini sering muncul yang membuat orang enggan menggunakan kemampuan berpikir kreatifnya untuk mengatasi masalah dan menjalani kehidupan.

Berikut penulis paparkan hal-hal yang menghambat tumbuhnya kemampuan berpikir kreatif dalam organisasi dan cara mengatasinya.

Pertama, ketakutan akan kegagalan.

Individu atau organisasi yang terlalu takut mengambil risiko atau takut gagal cenderung menghindari ide-ide kreatif.

Hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi ketakutan ini adalah dengan menanamkan budaya yang mendukung pembelajaran dari kegagalan dan tidak mudah menghukum orang yang melakukan kesalahan.

Kedua, pola pikir tertutup.

Pemikiran yang terlalu terpaku pada cara-cara lama atau konvensional dapat menghambat munculnya perspektif baru. Sering disebut: bagai katak dalam tempurung!

Untuk mengatasi ini, kita perlu mendorong rasa ingin tahu, bertanya, dan bersedia menjelajah ide-ide di luar zona nyaman (comfort zone).

Ketiga, budaya organisasi yang tidak mendukung.

Organisasi dengan budaya yang menekankan hanya pada hasil dan tidak menghargai proses kreatif dapat menghambat kreativitas. Padahal, menghargai proses sangatlah penting, bukan hanya hasil.

Untuk mengatasi faktor penghambat ini, perlu dibangun budaya organisasi yang mendukung dan menghargai kontribusi kreatif dan prosesnya.

Keempat, kurangnya keyakinan diri.

Individu yang kurang percaya diri atau merasa tidak kompeten cenderung menghindari ide-ide kreatif.

Bagaimana mengatasinya? Untuk mengatasinya bisa dengan memberikan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi atau keterampilan, dukungan, dan memberikan umpan balik (feedback) positif untuk meningkatkan kepercayaan diri.

Lebih jauh lagi, cara lain untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif adalah dengan mendorong individu untuk bertanya, mencari informasi baru, dan terus belajar.

Selain itu, memberikan kesempatan kepada individu untuk mengekpresikan gagasan-gagasan baru bisa juga dilakukan dalam upaya meningkatkan kreativitas.

Mendukung terwujudnya kolaborasi dan pertukaran ide, berdiskusi, dan bekerja sama bisa juga menjadi pilihan. Dalam diskusi, perspektif yang berbeda harus selalu dihargai.

Semua ini akan membantu tumbuh kembangnya kemampuan berpikir kreatif. Mari menjadi orang kreatif dan tetap kreatif.

(I Ketut Suweca, 20 April 2024).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun