Dunia bisnis kini kian berkembang. Kalau dulu pembeli suatu produk mungkin ada di sekitar rumah dan lingkungan, sekarang sudah jauh lebih luas. Banyak organisasi bisnis yang sudah memperlebar sayap bisnisnya dengan melakukan ekspansi ke luar daerah bahkan ke luar negeri.
Kesuksesan  organisasi bisnis di era global banyak tergantung pada kemampuannya dalam menjalin hubungan dengan budaya yang dimasuki. Artinya, pemahaman terhadap budaya di mana bisnis itu diselenggarakan, menjadi hal yang sangat penting.
Hal ini lebih menyangkut pemahaman dan kemampuan berkomunikasi dengan para pihak yang terkait di suatu lokasi. Ini tidak boleh diabaikan karena merupakan salah satu faktor penting yang menentukan keberhasilan ekspansi bisnis.
Budaya antardaerah atau wilayah tentu berbeda-beda. Perbedaan inilah yang mesti dipahami oleh para pebisnis. Pebisnis perlu memahami budaya yang dimasukinya yang berbeda dari budayanya sendiri. Pengenalan dan pemahaman terhadap budaya lain menjadi sangat penting dalam upaya mencapai keberhasilan.
Komponen Budaya dan Bisnis
Apakah yang dimaksud dengan budaya? Pada umumnya budaya diartikan sebagai adat-istiadat, kebiasaan, nilai-nilai, dan norma-norma yang tumbuh dan berkembang di suatu daerah atau wikayah yang dipatuhi oleh masyarakatnya. Budaya memberikan identitas kelompok masyarakat.
Lehman, Himstreet, dan Baty, memaknai budaya sebagai sekumpulan pengalaman hidup yang ada dalam suatu masyarakat. Pengalaman hidup masyarakat sangat banyak dan variatif, termasuk di dalamnya bagaimana perilaku dan keyakinan atau kepercayaan masyarakat itu sendiri.
Budaya terdiri atas sejumlah komponen. Menurut Mitchell, komponen budaya mencakup budaya material, sistem kepercayaan atau keyakinan, estetika, dan bahasa.Â
Pertama, budaya material.
Budaya material ini dibedakan dalam dua bagian, yaitu teknologi dan ekonomi. Teknologi mencakup teknik dan cara yang digunakan untuk mengubah atau membentuk material menjadi suatu produk yang berguna bagi masyarakat pada umumnya.