Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Mengenal "Product Life Cycle" dan Cara Pebisnis Menyiasatinya!

12 Maret 2024   05:12 Diperbarui: 13 Maret 2024   01:22 568
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menyiasati masa hidup sebuah produk (Sumber gambar: kledo.com).

Pada fase pertama ini, jumlah pembeli masih sedikit dan keuntungan yang diperoleh pun masih kecil. Keuntungan yang belum seberapa itu habis untuk menutupi biaya promosi yang mulai gencar dilakukan.

Dan, pada umumnya produsen atau penjual akan memberikan harga jual yang relatif rendah untuk menarik minat konsumen dan menjangkau konsumen sebanyak-banyaknya.

Kedua, fase pertumbuhan (growth). Masa pertumbuhan adalah masa di mana produk mulai diminati oleh masyarakat dan konsumen pun kian bertambah.

Pada fase ini, perusahaan tidak lagi memasang harga murah seperti di awal saat mulai diperkenalkan. Perusahaan mulai menaikkan harga untuk menutupi biaya produksi dan promosi, di samping untuk mendapatkan profit.

Karena jumlah pembelian kian bertambah atau jumlah produk yang terjual meningkat, maka jumlah keuntungan perusahaanpun menunjukkan peningkatan yang signifikan.

Grafik product life cycle (Sumber gambar: www.bee.id).
Grafik product life cycle (Sumber gambar: www.bee.id).

Ketiga, fase kedewasaan (maturity). Ada juga menyebut ini sebagai fase kemapanan. Fase ini merupakan kelanjutan fase pertumbuhan. Pada fase ini, merek produk sudah melekat di hati para konsumen.

Jumlah pembeli menjadi stabil dan banyak pelanggan melakukan pengulangan pembelian. Artinya, konsumen tidak hanya membeli sekali dua kali saja produk tersebut, bahkan berulang-ulang.

Merek (brand) produk sudah benar-benar menyatu di benak masyarakat. Begitu mereka membutuhkan jenis produk tertentu untuk memenuhi kebutuhannya, mereka langsung teringat produk yang sudah dikenalnya dan kemudian dibelinya.

Pada tahap ini, keuntungan perusahaan mencapai puncaknya. Biaya produksi dan biaya promosi cenderung menurun. Keuntungan telah mencapai titik tertinggi dengan kondisi pemasukan yang stabil.

Keempat, fase penurunan (decline). Ini adalah saat produk mulai ditinggalkan oleh pembeli. Konsumen meninggalkan produk tersebut karena tidak diminati lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun