Semua orang yang bekerja di organisasi atau perusahaan tentu berharap kariernya meningkat bersamaan dengan berputarnya waktu. Karyawan tentu tidak ingin kariernya begitu-begitu saja, mulai dari awal mula bekerja sampai pensiun. Semuanya ingin mencapai kemajuan.
Terdapat beberapa orang yang berhasil meniti karier dengan kemajuan yang sangat pesat. Ada pula yang maju secara perlahan-lahan. Dan, ada juga yang mengalami kemacetan dalam karier lantaran berbagai sebab dan kendala.
Yang menentukan kemajuan karier adalah orang itu sendiri. Artinya, si empunya-lah yang memiliki tamnggung jawab atas maju-mundur atau cepat-lambat kemajuan kariernya.
Selain diri sendiri, pihak perusahaan juga berperan di dalamnya. Perusahaan harus memberikan dukungan sekaligus memfasilitasi karier karyawan. Dukungan perusahaan sangatlah penting dalam kemajuan dan kelancaran karier karyawan selain upaya karyawan itu sendiri.
Namun, pada kenyataannya ada saja faktor-faktor penghambat bagi gerak laju karier, terutama yang berasal dari luar diri mereka yang tengah meniti karier.
Apa sajakah itu? Mari kita bahas satu per satu dalam artikel ini.
Pertama, penilaian yang tidak objektif.
Penilaian yang sangat subjektif menjadi salah satu biang kerok terhambatnya karier seseorang.  Maksudnya, penilaian  yang diberikan oleh atasan langsung atau pimpinan berdasarkan kehendaknya sendiri, bukan berdasarkan aturan yang ada.
Kalau pun disebutkan berdasarkan aturan, itu hanyalah mengikuti dan memenuhi tatanan formalnya. Sementara, di dalamnya ada unsur like and dislike yang dilakukan dalam penilaian.
Yang menjadi korban adalah karyawan yang dinilai. Ia yang mestinya bisa mendapatkan promosi setingkat lebih tinggi akhirnya harus kecewa lantaran penilaian yang tidak benar.
Kedua, sikap diskriminatif.