Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengatasi Problem Integritas di Dunia Pendidikan, Apa yang Bisa Dilakukan?

21 Juli 2023   16:52 Diperbarui: 21 Juli 2023   19:02 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pentingnya integritas (Sumber gambar: samahitawirotama.com).

Selain itu, kurangnya panutan dalam masa studi. Di luar pendidikan keilmuan, karakter memerlukan panutan dari mereka yang memegang peran sebagai guru atau dosen, di luar pengaruh komponen lainnya seperti keluarga dan lingkungan masyarakat.

Panutan itu akan membantu siswa dan mahasiswa dalam menyerap nilai-nilai karakter yang baik, termasuk di dalamnya nilai integritas. Sebab, para peserta didik tidak akan mendengarkan apa yang dikatakan guru atau dosen mereka, tapi seperti apa tindakannya. 

Itulah tiga aspek yang menyangkut pendidikan, menurut penulis, terkait langsung dengan pembentukan karakter peserta didik. Dan, ini pula yang seyogianya menjadi perhatian pemerintah dan para pihak yang terkait dengan pendidikan.

Penguatan Integritas, Apa yang Bisa Dilakukan?

Di samping diupayakan di sekolah atau di perguruan tinggi, pendidikan karakter yang berkaitan dengan integritas bisa dimulai dan diperkuat melalui usaha sendiri. Dengan kata lain, peserta didik, baik siswa atau mahasiswa, tak melulu terbentuk karakternya dari pihak luar, juga dengan mengupayakannya sendiri.

Lalu, apa yang bisa dilakukan untuk membentuk karakter diri? Berikut penulis sampaikan beberapa di antaranya.

Pertama, menjadi pribadi yang jujur. Di tengah pergaulan yang beragam karakter, memang terkadang terasa tidak mudah menjadi pribadi yang jujur. Akan ada saja ajakan atau iming-iming untuk menyimpang dari kejujuran.

Nah, dalam hal ini, mampu tetap berpegang pada kejujuran adalah sebuah keberhasilan yang pantas mendapat acungan jempol. Godaan untuk menyimpang dari kejujuran hendaknya ditolak.

Kedua, menepati janji. Pribadi yang berintegritas adalah pribadi yang selalu menepati janji. Ia tidak akan mengingkari janjinya, melainkan senantiasa menepatinya.

Kalau ia meminjam uang dan berjanji mengembalikan dalam jangka waktu sebulan misalnya, maka ia akan menepatinya. Ia tidak akan membuat dalih untuk menunda-nunda melunasi utangnya, apalagi tidak mau membayar dengan berbagai alasan. Ia benar-benar bisa dipercaya.

Ketiga, berani bertanggung jawab. Seorang yang memiliki integritas yang baik akan bertanggung jawab dengan apa yang dilakukannya. Ia tidak akan mengelak dari tanmggung jawab atas perbuatannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun