Slow living adalah sebuah gaya hidup yang mulai ramai dibicarakan dan digandrungi belakangan ini. Gaya hidup sebelumnya yang super sibuk, serba terburu-buru karena  tuntutan pekerjaan yang bejibun yang sering membuahkan stres, mulai ditinggalkan.
Sebagai gantinya, banyak yang mencoba menerapkan gaya hidup yang lebih perlahan dengan penuh kesadaran dan penghayatan dalam setiap tahapannya.
Dan, ternyata gaya seperti ini banyak diminati, alih-alih pola hidup sebelumnya yang serba sibuk dan serba tergesa-gesa.
Sebuah situs menyebutkan, istilah "slow" berasal dari gerakan slow food yang dimulai di Italia pada tahun 1980-an yang menentang budaya cepat saji dan industri makanan besar.
Konsep "slow" kemudian berkembang menjadi gerakan yang lebih luas dan mencakup berbagai aspek kehidupan, seperti mode, perjalanan, kerja, dan konsumsi.
Lantas, bagaimana menikmati gaya hidup slow living dalam keseharian?
Bukan Bermalas-malasan
Seperti disebutkan di atas, gaya hidup yang satu ini dimaksudkan untuk menyudahi kebiasaan terburu-buru atau tergesa-gesa dalam menjalani hidup sehari-hari.
Kalau kita punya kecenderungan seperti itu, kini saatnya sedikit lebih lambat, lebih pelan. Alon-alon.
Gaya hidup slow living sama sekali tidak identik dengan gaya hidup bermalas-malasan. Bukan juga gaya hidup yang apatis terhadap kemajuan. Bukan pula membiarkan diri menunda-nunda penyelesaian pekerjaan. Â