Pemimpin, dalam konteks ini, seyogianya menjadi penengah (mediator) yang bisa mengingatkan agar para pihak yang berkonflik kembali kepada tujuan bersama sekaligus menghindari ucapan atau tindakan di antara mereka yang menyinggung harga diri.
Pada dasarnya, konflik dalam organisasi memang tidak bisa dihindari. Konflik adalah dinamika yang mencirikan organisasi sedang berproses. Bukan organisasi yang statis, tidak inovatif, dan tidak responsif terhadap perubahan yang tengah terjadi.
Mudahkah mengatasi konflik? Ternyata tidak. Kebijaksanaan pemimpin diuji saat-saat seperti ini: apakah ia mampu mengatasi konflik dengan win-win solution atau malah membuat konflik semakin menjadi-jadi?
(I Ketut Suweca, 19 April 2023).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H