Keempat, jaga attidute.
Aspek attidute yang meliputi sikap dan perilaku mahasiswa, di banyak kampus, juga menjadi penilaian. Ini merupakan upaya untuk penguatan sikap dan tindakan yang positif mahasiswa seloama masa belajar.
Para pengola perguruan tinggi dan para dosen, saya kira, sangat peduli akan hal ini. Mereka akan memberi tahu para mahasiswa di awal perkuliahan bahwa aspek attidute masuk dalam penilaian.
Mereka ingin agar output lulusannya nanti bisa diterima dengan baik di tengah-tengah masyarakat, bukan saja karena kemampuan keilmuaannya, bahkan juga karena attidute lulusannya yang baik.
Kelima, ikuti lomba intern dan ekstern kampus.
Keikutsertaan dalam lomba membuka peluang bagi mahasiswa untuk unjuk prestasi. Maka, ada baiknya mahasiswa mengikuti lomba-lomba itu, baik yang diselenggarakan oleh kampus maupun pihak luar kampus.
Keikusertaan dalam lomba akan memicu dan memacu mahasiswa untuk memaksimalkan kemampuan. Mahasiswa akan bersemangat dan lebih giat berlatih atau belajar.
Dan, melalui lomba, mahasiswa bisa mengukur tingkat kemampuan atau keterampilannya dalam bidang yang diikutinya.
Jika belum berhasil memenangi lomba, berarti mesti mempersiapkan diri lebih keras lagi sehingga pada lomba berikutnya bisa berhasil. Jika menang lomba, maka ini akan menjadi kebanggaan bagi diri dan kampus.
Keenam, menjawab ujian dengan baik.
Ujian Tengah Semster (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS) adalah ujian yang berkaitan dengan pemahaman mahasiswa  terhadap materi perkuliahan.. Kedua jenis ujian ini menjadi sarana untuk mengevaluasi kemampuan belajar dan daya serap mahasiswa.