Tidak ada gunanya kita terus-menerus mengeluh dan uring-uringan karena hanya akan semakin memberatkan hidup yang sudah berat. Jadi, kita terima keadaan ini dan jalani serta siasati sebisanya.
Kedua, lakukan efisiensi penggunaan BBM.
Mari mengecek pemakaian BBM kita selama ini. Tanyakan kepada diri sendiri, bagian mana dari penggunaan BBM yang bisa kita kurangi atau efisiensikan?
Misalnya, kita akan mengurangi bepergian yang tidak atau kurang perlu dengan kendaraan. Untuk jarak yang dekat, mungkin sesekali kita bisa berjalan kaki saja atau bersepeda.
Kalau selama ini kita doyan traveling ke banyak tempat atau destinasi, mungkin sudah saatnya kita bisa kurangi frekuensinya demi membatasi pengeluaran untuk pembelian BBM.
Jika sebelumnya kita menggunakan kendaraan pribadi untuk ke tempat kerja, mungkin saatnya kita memilih menggunakan angkutan umum.
Kalau sebelumnya masing-masing membawa kendaraan -- baik sepeda motor atau mobil, ke tempat kerja, mungkin kita bisa berangkat bersama-sama untuk tujuan yang tidak berjauhan.
Selain itu, seyogianya kita juga secara berkala memerhatikan kondisi kendaraan yang kita gunakan dalam menjalankan aktivitas keseharian.
Misalnya, tekanan angin ban kendaraan kita, apakah keadaannya kurang angin atau sudah cukup padat? Ban kendaraan yang kurang tekanan anginnya cenderung menjadi beban bagi mesin kendaraan untuk melaju.
Diperlukan tenaga lebih besar untuk bergerak sehingga dibutuhkan bahan bakar yang lebih banyak sehingga lebih boros. Jadi, pastikan tekanan angin pada ban kendaraan sudah sesuai dengan standar yang dianjurkan.
Untuk efisiensi penggunaan bahan bakar minyak, kita memang harus memelihara kendaraan dengan melakukan service secara berkala. Dengan begitu, pengeluaran yang tidak perlu untuk kendaraan, termasuk BBM-nya, tidak terjadi.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!