Wacana tentang kemungkinan melakukan kampanye pemilihan presiden di perguruan tinggi mulai banyak diperbincangkan.
Layakkah kampanye seperti ini dilakukan di ranah para akademisi ini? Kalau layak, apa alasannya?
Atau, malah kampanye seperti ini ditengarai membahayakan kehidupan di kampus: terpolarisasi dan tidak fokus mengejar ilmu. Bagaimana pendapat Anda?
Ada yang setuju kampanye pilpres di kampus, ada juga yang tidak. Semua dengan alasannya masing-masing.
Mari kita bahas lebih lanjut.
Menara Gading dan Menara Air
Dulu, ada istilah yang cukup populer yang disematkan pada kampus, yaitu kampus sebagai menara gading dan kampus sebagai menara air.
Sebagai menara gading merujuk pada kondisi di mana kampus steril dari hiruk-pikuk kehidupan sosial dan politik.Â
Kampus menjadi tempat untuk menuntut ilmu dan segera bisa lulus dan bekerja. Tidak ada waktu untuk berpolitik dan sejenisnya di kampus. Mahasiswa fokus belajar, dosen fokus mengajar dan melakukan penelitian.
Selanjutnya ada juga istilah kampus sebagai menara air, yang memaknai kampus sebagai institusi yang memiliki kewajiban untuk berpartisipasi membangun daerah, bangsa, dan negara melalui berbagai pemikiran yang disumbangkan dan pengabdian yang dilakukan. Aspek kebermanfaatan menjadi titik pangkal pemikiran ini.