Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Menapak Jalan Menuju Kebebasan Finansial

13 Juli 2022   05:24 Diperbarui: 14 Juli 2022   04:01 466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kebebasan finansial adalah keadaan orang yang berkecukupan dengan uang sehingga bisa menggunakan uangnya itu untuk memenuhi segala kebutuhannya. (Sumber gambar: Pexels)

Apa yang dimaksud dengan kebebasan finansial? Mengapa setiap orang merasa perlu mencapainya? Lalu, bagaimana caranya? Itulah tiga pertanyaan yang akan kita bahas dan coba dijawab pada artikel ini.

Penulis memandang hal ini adalah sesuatu yang penting mengingat ini menjadi bagian dari upaya menjaga kestabilan dan kesehatan keuangan di masa depan. Lagi pula, belakangan kian banyak generasi milenial yang gandrung dengan topik yang satu ini.

Pengertian Kebebasan Finansial

Apakah arti kebebasan finansial itu?

Aulia Akbar, seorang perencana keuangan, menyebutkan bahwa kebebasan finansial (financial freedom) adalah suatu kondisi di mana seseorang terbebas dari segala jenis utang, memiliki penghasilan pasif yang bisa mencukupi kebutuhan hidup, terlindungi secara finansial dari seluruh risiko, dan tidak lagi pusing ketika harus mengeluarkan uang untuk bersenang-senang.

Jadi, pada intinya kebebasan finansial dimaknai sebagai keadaan saat seseorang tidak lagi ada masalah dengan uang, ia bisa melakukan apa pun dengan uang yang dimilikinya.

Mengapa Perlu?

Kebebasan finansial bagi sebagian orang diharapkan terwujud secepat mungkin dengan berbagai usaha yang dilakukan. Bahkan semasih usia muda diharapkan kebebasan finansial ini sudah terwujud.

Untuk mewujudkannya, tentu jauh dari kata mudah. Perlu perencanaan. perjuangan keras dan  cerdas untuk merealisasikannya.

Akan tetapi, kebanyakan orang menyadari bahwa kebebasan finansial itu tidak mudah dicapai dalam waktu singkat apalagi di tengah perekonomian yang masih sulit dan tanggungan keluarga yang masih besar. Lalu, ada yang lebih memilih jalan yang moderat saja, yakni kebebasan finansial sebiasanya dicapai pada saat mendekati usia 50 tahun.

Kelompok ini memberikan kesempatan kepada dirinya untuk berusaha menyisihkan penghasilan untuk ditabung dan diinvestasikan dalam kurun waktu yang lama sehingga pada saatnya akan didapatkan jumlah dana yang besar mendekati usia setengah abad.

Dengan kebebasan finansial tersebut diharapkan hidup di masa tua akan menjadi lebih mudah. Tidak ada lagi kesulitan untuk memenuhi berbagai kebutuhan, bahkan ketika sudah tidak lagi bekerja. Di usia ini, uanglah yang bekerja dalam bentuk passive income yang memadai.

Dengan uang yang tersedia, tentu saja banyak hal bisa dilakukan. Beban psikologis yang ditimbulkan oleh ketiadaan uang, tidak dirasakan. Bahkan, orang dengan kebebasan finansial bisa membantu orang lain yang membutuhkan.

Bagaimana Mempersiapkannya?

Hidup dengan menerapkan frugal living adalah salah satu pilihan terbaik. Maksudnya, dengan konsep hidup frugal,  orang menganut dan menerapkan pola hidup hemat secara berkelanjutan.

Orang frugal tidak akan membeli barang atau lainnya hanya berdasarkan keinginan saja. Ia akan membelanjakan uang hanya ketika benar-benar diperlukan.

Ia akan membeli barang dengan mempertimbangkan secara matang apakah barang tersebut benar-benar diperlukan atau digunakan. Jika tidak, maka dia tak akan membelinya.

Kendati demikian, bukanlah berarti orang frugal mesti menyiksa diri dengan hidup yang serba ketat? Tidak juga. Sesekali ia juga memanjakan diri dengan makan luar bersama keluarga, misalnya. Hanya, hal ini tidak dilakukan terlalu sering sehingga pola hidup hemat jadi terlupakan.

Ia juga tidak pelit untuk membantu orang lain apabila diperlukan. Dengan begitu, tugas sosialnya kepada sesama masih tetap berjalan dengan baik.

Sebagai hasil dari penghematan dimanfaatkannya untuk ditabung atau diinvestasikan. Untuk bisa menabung, tentu saja ia mesti mengusahakan agar ada bagian yang disisihkan dari penghasilan. Penyisihan penghasilan ini biasanya dilakukan ketika baru mulai bekerja.

Ia menyisihkan sebagian gaji yang diperoleh dari pekerjaan utama, juga dari penghasilan tambahan dari kerja sampingan.

Kalau orang frugal secara rutin melakukan ini dalam kurun waktu lama, niscaya tabungan atau investasi yang dimilikinya akan besar nantinya.

Dan, kemampuan keuangan ini akan menjadikannya lebih bersemangat lagi menabung atau berinvestasi. Semua ini membawanya menjadi orang yang mampu mencapai kebebasan finansial.

Dengan uraian di atas menjadi jelas bahwa mencapai kebebasan finansial memerlukan kerja keras dan kerja cerdas di samping perencanaan keuangan yang jitu sejak dini. Diperlukan kesediaan untuk hidup hemat dan dibutuhkan waktu untuk membuat uang beranak-pinak.

Siapkah kita menjalaninya?

***

(I Ketut Suweca, 13 Juli 2022).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun