Kemudian, dia mendalami semua itu, memeriksa berbagai sumber informasi dan memikirkannya secara mendalam. Selanjutnya, ia menuliskan permasalahan tersebut dan mengemukakan gagasannya sebagai solusi.
Dengan kata lain, dia haruslah seorang pengamat yang baik, bisa melihat persoalan dengan jernih serta mampu memberikan alternatif pemecahan. Tulisannya juga mudah dipahami oleh pembaca pada umumnya.
Kolumnis Kompas.com
Beruntunglah penulis yang berhasil menjadi kolumnis di sebuah media. Dengan menjadi kolumnis, dia bisa membagikan gagasan-gagasannya kepada pembaca secara luas.
Alih-alih memendam sendiri apa yang terpikir olehnya, ia memilih menyebarluaskan gagasannya sedemikian rupa melalui media yang dipilihnya.
Salah satu media yang menyediakan kolom bagi para penulis adalah Kompas.com. Media milik kelompok Kompas-Gramedia ini memberikan kesempatan kepada para akademisi dan praktisi untuk menulis di sini.
Orang yang ingin menjadi kolumnis di platform ini mesti mendaftarkan diri terlebih dahulu. Sebelum mendaftar, dia harus mempelajari sejumlah persyaratan yang ditentukan.
Kalau persyaratan itu bisa dipenuhi dan disetujui, maka pendaftaran menjadi seorang kolumnis di situ bisa diterima. Jika tidak memenuhi syarat, niscaya permintaan sebagai kolumnis Kompas.com akan ditolak.
Setelah dinyatakan diterima, barulah si penulis mulai menulis di rubrik Kolom yang disediakan. Artikel yang dikirim tidak akan langsung tayang, melainkan mesti melewati penilaian dan kurasi dari redaksi atau editor terlebih dahulu.
Jika dipandang layak, tulisan yang dikirim tersebut akan dimuat atau ditayangkan di rubrik Kolom. Dibutuhkan waktu tunggu beberapa jam sampai sehari sampai tulisan itu dimuat. Â