Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Inilah Tips Manjur untuk Keluar dari Kebiasaan Overthinking

20 Mei 2022   09:35 Diperbarui: 21 Mei 2022   14:42 1128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hati-hati dengan overthinking (freepik)

Padanan  kata overthinking adalah berpikir berlebihan. Dengan kata lain, overthinking merupakan istilah  untuk perilaku memikirkan segala sesuatu secara berlebihan tanpa menemukan solusi. 

Tentu saja berpikir berlebihan ini tidak ada manfaatnya dan tidak baik bagi kesehatan mental dan kesehatan fisik. Terlalu berpikir berlebihan tentang suatu persoalan, bisa menyebabkan stres bahkan bisa berujung pada depresi. Tidak seorang pun menghendaki hal seperti ini terjadi. Semua ingin tenang, damai, dan bisa menjalani hidup dengan baik.

Tetapi, berpikir overthinking sepertinya secara otomatis terjadi. Benarkah? Akan tetapi, sesungguhnya kita masih bisa mengatur atau memfokuskan pikiran kita. Kita bisa mengarahkan agar menjauh dari kebiasaan overthinking.

Atasi dengan 4 Tips

Lalu, bagaimana dengan kebiasaan berpikir overthinking, bisakah dihilangkan? Tentu saja bisa. Paling tidak ada 4 tips yang manjur untuk mengatasi kebiasaan berpikir berlebihan ini.

Pertama, belum tentu menjadi kenyataan.

Kita berpikir dengan segenap kekhawatiran bahwa yang kita pikirkan itu akan menjadi kenyataan. Hari-hari menjadi muram dan tanpa semangat, karena banyak energi tersedot oleh satu atau lebih persoalan.

Akan tetapi, apa yang dipikirkan dan khawatirkan secara berlebihan itu ternyata tidak benar-benar terjadi. Tidak menjadi kenyataan. Jadi, hanya berat di pikiran.

Jika demikian halnya, mengapa kita membiarkan diri terlibat dalam pemikiran yang berat dan menekan seperti itu kalau apa yang kita khawatirkan hanya ada dalam imajinasi?

Kedua, berpikir hanya tentang saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun