Dengarkan intuisi dari dalam diri. Dengarkan juga pendapat orang lain. Semua itu akan menjadi referensi yang berharga. Semoga dengan demikian, akan dapat ditemukan beberapa jalan keluar yang memungkinkan pemecahan masalah.
Batasi alternatif pemecahan terhadap masalah yang dihadapi. Jangan membuat alternatif yang terlalu banyak. Mengapa? Karena ini akan membawa Anda dalam kesulitan dalam memutuskannya. Buatlah alternatif secukupnya, misalnya 3-5 alternatif saja.
Ketiga, pilih alternatif yang terbaik.
Memilih alternatif yang terbaik adalah bagian yang sulit dibandingkan dengan langkah sebelumnya. Mengapa? Karena, pada tahapan ini, orang dituntut untuk benar-benar cermat dalam memilih.
Yang perlu diperhatikan adalah baik-buruk setiap alternatif itu. Mana yang lebih banyak baiknya, itulah yang dipilih. Sedangkan, yang lebih banyak kurang atau buruknya, jangan menjadi pilihan.
Pertimbangkan juga risiko yang akan dihadapi ketika memilih dan menentukan alternatif dimaksud. Setiap pilihan ada risikonya. Jadi, pastikan risikonya. Pertimbangkan dengan baik.
Jangan berharap menemukan pilihan yang ideal, yang sempurna. Sebab, menemukan pilihan seperti itu amat jarang terjadi.
Selalu saja ada kekurangan pada setiap pilihan, sebaik apa pun cara atau teknik yang dilakukan dalam memilihnya. Yang penting, temukan alternatif yang terbaik dari beberapa alternatif yang ada.
Pada saat proses pemilihan berlangsung, jangan lupa, beberapa laternatif yang awalnya mandiri, ada kemungkinan untuk dikombinasikan. Caranya adalah dengan menemukan bagian-bagian yang baik pada setiap alternatif.