Jika pekerjaan atau karier selaras dengan passion tentu kita akan sangat bahagia menjalaninya.Â
Kita akan merasa senang bekerja.Â
Bekerja bahkan seakan tak sedang bekerja saking senangnya dengan pekerjaan.
Bukan Passion
Akan tetapi, bagaimana kalau pekerjaan kita tidak sesuai dengan passion? Pekerjaan itu bukanlah minat terbesar kita. Apa yang bisa kita lakukan?
Paling tidak terdapat dua alternatif yang dapat diambil jika kita mengalami kondisi seperti ini: pekerjaan tidak selaras dengan passion.
Pertama, resign dari pekerjaan itu. Tinggalkan pekerjaan tersebut. Kedua, tetap bekerja dan berusaha mencintai pekerjaan dimaksud.
Jika yang pertama dipilih, maka kita harus yakin bahwa ada pekerjaan baru yang akan kita tekuni sudah sesuai dengan panggilan hati. Sebaliknya, Anda bisa saja berketetapan hati untuk meneruskan pekerjaan yang tidak selaras dengan passion Anda.
Mungkin ada sejumlah pertimbangan mengapa Anda tetap saja mengerjakannya. Salah satu alasannya, kalau keluar dari pekerjaan sekarang, kemungkinan Anda akan kesulitan menemukan pekerjaan baru yang cocok.
Lalu, adakah cara untuk mencintai pekerjaan kendati tak berkaitan dengan passion?
Berikut ini kita akan bahas tentang apa saja kiat yang bisa dilakukan agar kita mencintai pekerjaan yang masih kita pertahankan:
Pertama, melihat sisi positif dari pekerjaan.
Kendati pekerjaan itu tidak membuat Anda bahagia mengerjakannya, temukanlah sisi-sisi positifnya. Lihatlah pekerjaan tersebut dalam kerangka yang lebih besar, di mana Anda berkontribusi.
Lihatlah bahwa apa yang Anda kerjakan itu demikian penting dan dari situlah Anda berkontribusi untuk memajukan perusahaan. Dengan memandang pekerjaan Anda sebagai bagian yang penting dan diperlukan perusahaan, maka Anda akan cenderung bekerja dengan baik.
Cleaning service (CS) di kantor yang mampu melihat betapa pengaruh pekerjaan bagi kenyamanan bekerja semua karyawan akan bekerja dengan baik. Ia akan bisa melihat pekerjaannya sebagai tugas yang penting sehingga ia bisa menghargai pekerjaannya sendiri.
Pekerjaan rumah kita adalah, bisakah kita melihat sisi positif dan penting dari pekerjaan yang berkaitan dengan kebutuhan dan kemajuan perusahaan?
Kedua, miliki semangat belajar.
Jika ingin mencintai pekerjaan, mesti ada kemauan untuk mempelajari pekerjaan itu lebih dalam. Artinya, bekerja tidak sekadar untuk memenuhi kewajiban, bahkan juga berusaha menambah pengetahuan tentang pekerjaan itu.
Dengan bertambahnya pengetahuan di bidang tersebut, kemungkinan besar Anda akan kian tertarik dan kemudian berhasil mencintai pekerjaan.
Tak kenal maka tak sayang, demikian sebuah ungkapan. Maka, untuk menyayangi pekerjaan, Anda mesti mendalaminya. Anda perlu belajar tentangnya lebih suntuk lagi.
Setiap pekerjaan tentu ada memiliki daya tarik tersendiri. Cobalah berusaha menemukan sisi menarik itu. Dan, setiap pekerjaan mempunyai tantangannya tersendiri. Cobalah taklukkan tantangan itu. Dengan melihat sisi menarik dan menaklukkan tantangan, maka Anda akan mencintai pekerjaan tersebut, perlahan-lahan.
Ketiga, lihat orang yang berhasil pada bidang itu.
Pada setiap bidang pekerjaan akan ada saja orang-orang yang sudah mencapai puncak kesuksesannya. Nah, jika mau lebih bersemangat dalam bidang itu, lihatlah mereka yang sudah sukses.
Jika Anda bertemu dengan orang seperti ini, banyaklah bertanya. Mintalah saran dan masukan. Mereka tentu akan dengan senang hati menceritakan pengalamannya. Dan, bukan tidak mungkin Anda akan terinspirasi mengikuti jejaknya.
Keempat, pegang prinsip bahwa Anda pasti bisa.
Kalau orang lain bisa, mengapa saya tidak? Saya pasti bisa! Begitulah prinsip dasar yang seyogianya dipegang dalam berusaha menekuni dan mencintai pekerjaan.
Where is the will, there is a way. Di mana ada kemauan di situ ada jalan. Demikian sebuah ungkapan menyebutkan. Diperlukan kemauan yang kuat untuk menguasai dan mencintai pekerjaan.
Kelima, miliki peta jalan dalam karier.
Setiap orang yang berkarier, tentu memiliki harapan. Ia tidak ingin terus-menerus menjadi staf seumur hidup, misalnya. Ia punya cita-cita dan memperjuangkannya sebisa-bisanya.
Setiap perusahaan pada umumnya memiliki jenjang karier yang jelas. Misalnya, dimulai dari staf, meningkat menjadi kepala seksi, lalu menjadi kepala bidang atau kepala bagian. Setelah itu menjadi kepala kantor cabang, dan seterusnya.
Pemahaman jenjang karier perlu diketahui agar Anda terdorong untuk mengejarnya dengan berusaha bekerja dengan baik sekaligus berkontribusi demi kemajuan perusahaaan.
Kalau Anda bisa memberikan yang terbaik, maka perusahaan pun akan membalas dengan imbalan yang sesuai. Mungkin bentuknya gaji yang lebih baik atau posisi yang lebih tinggi.
Itulah beberapa cara yang bisa ditempuh agar kita bisa mencintai pekerjaan yang tidak sesuai dengan passion. Yakinlah bahwa setiap pekerjaan memiliki sisi menariknya, sisi menantangnya, dan memberi kesempatan bagi Anda untuk berkarier dengan lebih baik.
(I Ketut Suweca, 28 Maret 2022).
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI