Misalnya, Anda ingin menyelesaikan kuliah S2 selama 2 tahun ke depan. Itu menjadi tujuan Anda. Nah, sasaran-sasaran antara Anda adalah capaian-capaian bertahap pada setiap semesternya yang kemudian akan mendekatkan Anda pada penyelesaian studi.
Jadi, memiliki tujuan hidup mutlak perlu. Hidup tanpa tujuan laksana perahu yang terombang-ambing di tengah samudera. Jika tidak tenggelam, maka perahu itu mungkin hancur membentur karang.
Hidup bertujuan akan membangkitkan semangat untuk memperjuangkannya. Ada tujuan di depan sana, ada goal yang hendak dituju. Ini penting, agar kita termotivasi dan tertantang untuk memperjuangkannya, merealisasikannya secara bertahap.
Kedua, memiliki skala prioritas.
Orang bisa saja didera oleh rasa malas lantaran demikian banyak pekerjaan yang mesti dikerjakannya sekaligus.Â
Memikirkan pekerjaan yang demikian banyaknya saja sudah membuatnya pusing. Apalagi mengerjakannya, sungguh ia merasa tak sanggup.
Jika Anda memiliki persoalan seperti ini, atasi dengan membuat skala prioritas dalam menangani pekerjaan itu.
Mungkin sulit bagi Anda mengerjakan lebih dari satu pekerjaan sekaligus. Maka, buatlah urut-urutan pekerjaan berdasarkan skala prioritas. Yang terpenting dan mendesak adalah yang dikerjakan pertama.
Skala prioritas disusun sedemikian rupa sehingga Anda bisa melihat pekerjaan itu secara jernih. Tidak lagi mencampurkannya sehingga belum apa-apa sudah membuat Anda lelah mental dan menimbulkan rasa malas untuk mengerjakannya.
Nah, dengan mengurutkannya, Anda akan melihat pekerjaan mana yang akan dikerjakan pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya.