Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Inilah Hadiah Terindah bagi Mereka yang Rajin Bersyukur!

26 Februari 2022   19:10 Diperbarui: 28 Februari 2022   17:00 1529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar bersyukur (sumber: Unsplash, Alora Griffiths) 

Apakah artinya bersyukur? Kapan waktunya kita bersyukur?  Apa manfaat bersyukur?

Itulah tiga pokok soal yang akan kita perbincangkan pada kesempatan kali ini. Memahaminya dan mempraktikkannya dalam kehidupan akan membawa kita pada keadaan fisik dan psikologis yang jauh lebih baik.

Pengertian Bersyukur

Apa pengertian bersyukur? Dalam persepsi penulis, bersyukur tiada lain adalah berterima kasih kepada Tuhan atas segala karunia yang diberikan.

Bersyukur dapat diwujudkan melalui berbagai cara. Bisa melalui tindakan, ucapan atau kata-kata, bisa pula hanya atau cukup di dalam hati.

Kata-kata syukur yang disampaikan, misalnya:

"Terima kasih Tuhan atas kesembuhan yang Tuhan berikan kepada anak kami."

"Terima kasih ya Tuhan atas kekuatan yang Tuhan berikan sehingga kami sanggup menghadapi cobaan hidup yang berat ini."

"Terima kasih ya Tuhan atas semua rejeki yang sudah Tuhan berikan sehingga saya bisa menyekolahkan anak-anak."

Dan, ucapan syukur lainnya yang sesuai dengan konteks.

Bagaimana pun cara kita menyampaikan rasa syukur, pada intinya mengandung maksud untuk menghaturkan terima kasih kepada Tuhan.

Semua yang terjadi adalah karena keterlibatan Tuhan di dalamnya. Maka, kepadaNya manusia berterima kasih, menyampaikan puja dan puji syukur atas semua karunia yang diberikan.

Kapan Bersyukur?

Beryukur bisa dilakukan kapan saja jika kita mau. Mulai dari bangun pagi hingga menjelang tidur terbentang luas kesempatan bersyukur.

Pada saat baru bangun, kita bisa beryukur karena Tuhan masih memberikan kita nafas dan badan yang sehat.

Pada saat mengawali kegiatan, biasanya kita berdoa terlebih dahulu. Setelah selesai, lalu bersyukur karena Tuhan sudah memberikan jalan sehingga bisa mengerjakan pekerjaan tersebut.

Ada banyak hal yang bisa kita syukuri. Memiliki tubuh yang sehat atau mempunyai karier yang baik. Memiliki keluarga yang rukun atau kemampuan mengatasi kesulitan, dan seterusnya.

Jadi, kita dapat bersyukur kapan saja dan tentang apa saja. Kita pun bisa bersyukur dengan cara kita sendiri. Tuhan maha memahami apa yang kita maksud, apa yang kita syukuri.

Manfaat Bersyukur

Bersyukur kepada Tuhan (Sumber gambar: pt.kingdomsalvation.org).  
Bersyukur kepada Tuhan (Sumber gambar: pt.kingdomsalvation.org).  

Lalu, apa saja manfaatnya bagi orang yang rajin bersyukur? Yang pasti ada sejumlah manfaat bersyukur. Mari kita lihat satu per satu.

Pertama, lebih mampu menerima keadaan. Kendati mengalami kesulitan, bukan berarti kita boleh berhenti bersyukur. Memang rada sulit mengucapkan syukur dalam keadaan didera kesulitan. Yang sering kita lakukan adalah doa-doa yang berisi permohonan.

Ada orang-orang yang pandai bersyukur. Apapun kejadian yang menimpa, mereka selalu bisa bersyukur. Misalnya, ketika ada anggota keluarganya kecelakaan dan terluka parah, keluarganya masih tetap bersyukur yang bersangkutan tidak sampai meninggal dunia.

Ketika kehilangan uang di dalam dompet, mereka masih tetap beryukur karena surat-surat penting tidak ikut hilang.

Dengan melakukan puja dan puji syukur, secara psikologis kita akan lebih mudah menerima kenyataan pahit yang ada di depan mata, apa pun itu. Bukan menolak atau memungkiri kenyataan yang terjadi.

Kedua, menyadari kebesaran Tuhan. Jika kita bersyukur, berarti kita mengakui kebesaran dan kemahakuasaan Tuhan.

Menyadari keterbatasan kemampuan yang dimiliki, maka manusia mempercayai bahwa Tuhan akan menuntun untuk menjadikannya lebih baik.

Kendati sedang mengalami kesulitan atau cobaan yang tak terperikan, manusia yang beriman tetap percaya bahwa Tuhan sedang membawanya pada keadaan yang lebih baik.

Kepada Tuhan, manusia meminta pengampunan sekaligus memohon tuntunan sehingga mampu keluar dari kesulitan dan sanggup menjalani semuanya dengan ketabahan hati.

Hendaknya kita lebih banyak bersyukur (Sumber gambar:medium.com).
Hendaknya kita lebih banyak bersyukur (Sumber gambar:medium.com).

Ketiga, lebih menyadari karunia Tuhan. Terkadang orang terlalu ambisius untuk mendapatkan ini-itu dalam kehidupan.

Banyak orang yang tidak pernah puas dengan apa yang dimiliki. Selalu ingin lebih dan lebih lagi dari waktu ke waktu. Alhasil, pikiran hanya akan terpaut dan tersedot oleh apa yang diinginkan saja.

Lupa bahwa sudah demikian banyak karunia yang sebetulnya sudah diperoleh. Lupa menyadari karunia Tuhan karena saking banyaknya keinginan: keinginan untuk meraih apa yang sering disebut dengan kesuksesan.

Dengan rajin bersyukur, kita akan menyadari karunia Tuhan sejatinya sudah banyak pada kita. Mungkin kita dikaruniai kesehatan yang baik, anak-anak yang sehat dan tekun belajar, memiliki sebuah rumah, memiliki sepasang sepatu, memiliki makanan yang cukup, dan memilik sebuah sepeda motor tua.

Kita pun mencoba menghitung bahwa sesungguhnya ada banyak sekali karunia Tuhan yang mungkin selama ini tidak kita sadari.

Karunia yang tidak pernah kita hitung, juga tidak pernah kita syukuri. Perlu sekali bagi kita untuk menyadari betapa banyak karunia Tuhan untuk kita.

Keempat,  berpikir positif. Semakin sering kita bersyukur atas hal-hal kecil sekalipun, semakin banyak hal yang bisa kita syukuri.

Tindakan bersyukur sendiri mengantarkan kita berpikir positif terhadap hidup dan kehidupan ini. Tindakan bersyukur membawa kita pada kemampuan berpikir lebih baik dan secara emosional juga lebih baik.

Pikiran positif dan perasaan yang menyertainya akan menarik kian banyak hal-hal yang positif terjadi dalam kehidupan kita. Sebaliknya, berpikirlah yang melulu negatif, maka negativitas akan mewujud dalam kehidupan.

Mari lebih banyak bersyukur. Rasakan ketenangan dan kedamaian di dalam hati. Dan, sambutlah hadiah terindah dengan hadirnya hal-hal baik yang kian melimpah dalam kehidupan kita.

(I Ketut Suweca, 26 Februari 2022).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun