Bagaimana kisah selanjutnya? Kami membuat jadwal detail untuk terjun ke lapangan untuk melakukan wawancara, mengobservasi, serta mendapatkan profile semua perpustakaan yang disasar. Tidak lupa kami membuat daftar pertanyaan yang hendak disodorkan kepada pengelola perpustakaan yang kami kunjungi.
Dengan metode tersebut, kami berharap buku yang dihasilkan akan cukup lengkap dan komprehensif.
Kami pun terjun ke lapangan untuk melihat dari dekat seperti apa kiprah perpustakaan-perpustakaan  itu. Oh ya, ada 7 perpustakaan desa dan 7 perpustakaan sekolah yang menjadi sasaran kami untuk ditulis ke dalam bentuk buku.
Beberapa hari sebelum terjun ke lapangan kami sudah bersurat kepada keempat belas perpustakaan tersebut, memberitahu rencana kunjungan itu.
Terjun ke Lapangan
Perjalanan mengunjungi perpustakaan ternyata demikian mengesankan. Kami diterima dengan sangat baik oleh pengelola perpustakaan. Â
Senang sekali rasanya bisa melihat-lihat koleksi perpustakaan desa dan sekolah. Menyaksikan dari dekat bagaimana para pengelola perpustakaan bekerja dan melayani pemustaka. Sesekali kami sempatkan ngobrol dengan para pemustaka.
Rata-rata antusiasme dan kinerja para pengelola perpustakaan cukup besar. Mereka sudah banyak melakukan aktivitas untuk membangun perpustakaan dengan berbagai upaya.
Dan, mereka pun sangat gembira kami kunjungi. Apalagi keberadaan perpustakaan mereka akan kami tulis ke dalam sebuah buku.
Mulai Menulis
Dibutuhkan waktu selama dua minggu untuk mengunjungi gerak literasi di berbagai perpustakaan di bagian utara Bali.