Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menulis "Prakata" Buku, Apa yang Perlu Diketahui?

17 Februari 2022   18:16 Diperbarui: 18 Februari 2022   02:53 487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menulis prakata buku (Sumber gambar: thebalancecareers.com).

Setiap buku ada prakata atau kata pengantarnya. Kita bisa memeriksa hal ini di berbagai buku yang diterbitkan. Fungsinya adalah mengantarkan pembaca untuk membaca buku tersebut  lebih jauh. Semacam kata sambutan bagi tamu yang datang dalam sebuah perhelatan.

Harus diingat, kata pengantar dan prakata itu berbeda. Bedanya, kata pengantar ditulis oleh pihak luar yang bukan penulis buku. Misalnya ditulis oleh mereka yang expert di bidang itu atau oleh penerbit.

Sedangkan, prakata pasti ditulis oleh si penulis buku. Bukan orang lain, penulis buku-lah yang membuat prakata.

Namun, pada kenyataannya, penulis buku sering menggunakan istilah kata pengantar, bukan prakata. Kedua istilah ini sering dianggap sama saja.

Dengan demikian, pada sebuah buku bisa jadi akan ada kedua-duanya, yaitu prakata dari penulis buku dan kata pengantar dari pihak lain yang ditunjuk. Bukan tidak mungkin juga, sebuah buku hanya berisi prakata penulis, tidak disertai kata pengantar.

Pengertian Prakata

Lalu, apakah prakata itu dan apa saja isinya? Pertama-tama kita bahas terlebih dahulu pengertian prakata. Setelah itu, kita akan bahas mengenai hal-hal pokok yang penting dan dijadikan sebagai isi prakata.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) disebutkan bahwa prakata adalah pengantar buku dari penulisnya. Dengan kata lain, prakata adalah halaman pembuka pada sebuah buku.

Prakata adalah tulisan pembuka yang mengandung berbagai hal tentang buku sebuah buku. Di dalamnya dikemukakan secara ringkas tentang isi buku dan hal-hal lainnya yang berkenaan dengan buku tersebut.

Isi Prakata

Lalu, apa saja isi prakata sebuah buku? Kalau kita perhatikan prakata buku-buku yang beredar di pasaran, maka akan terlihat jelas pokok-pokok materi prakata. Dari situ pembaca akan mendapatkan gambaran apa yang dimaksud dengan prakata dan isinya.

Pada buku-buku teks atau pelajaran, prakata-nya akan terasa oleh pembaca lebih formal. Sebaliknya yang terjadi pada buku-buku nonpelajaran, seperti novel dan buku bacaan lainnya, prakata dibuat lebih variatif kendati isinya kurang-lebih sama.

Kita bisa melihat hal itu pada buku-buku pelajaran, termasuk pada buku karya tulis ilmiah. Prakata-nya lebih formal dibandingkan dengan buku di luar buku pelajaran.

Pada umumnya, sebuah prakata -- yang ditulis pada bagian awal buku, mengandung empat hal pokok. Mari kita bahas keempat isi prakata buku.

Pertama, penyampaian rasa syukur. Pada bagian alenia pertama prakata atau lead, penulis buku biasanya menuliskan rasa bahagia dan syukurnya kepada Tuhan karena sudah bisa menyelesaikan buku sesuai dengan rencana.

Lead pada buku-buku yang bersifat formal selalu seperti itu: menyampaikan rasa syukur. Akan sedikit ada variasi pada buku nonpelajaran atau buku-buku umum.

Kedua, isi buku. Setelah menyampaikan rasa syukur, penulis buku akan menuliskan isi buku kepada para pembaca. Tentu saja isinya hanya mengenai hal-hal yang pokok yang ditulis lengkap di dalam buku.

Ada penulis yang mengurai isi buku pada prakata bab demi bab. Ada juga yang hanya mengulas secara umum mengikuti alur kandungan buku, bukan memerinci bab per bab. Saya termasuk jenis yang kedua ini, menulis secara umum saja mengikuti alur isi buku.

Dengan menjelaskan tentang isi buku, pembaca akan mendapat gambaran ringkas mengenai kandungan buku dimaksud. Pembaca memperoleh uraian singkat tentang hal-hal yang akan dibahas di dalam buku.

Ketiga, ucapan terima kasih. Sesudah memberikan pokok-pokok isi buku, selanjutnya penulis buku  akan menuliskan ucapan terima kasih. Ucapan ini ditujukan kepada semua pihak yang berkontribusi, baik langsung maupun tidak langsung.

Ucapan terima kasih ditujukan kepada para pihak yang telah mendukung atau membantu terbitnya buku dimaksud.

Ada pengarang yang mempunyai tim khusus yang mendukungnya untuk menyelesaikan segala sesuatu yang berkaitan dengan penyusunan buku.

Kepada merekalah ucapan terima kasih disampaikan. Termasuk di dalamnya, mereka yang membantu mengedit, mendesain atau membuat layout.

Ada juga penulis yang menyampaikan terima kasih kepada keluarganya yang sudah memberikan dukungan bagi keberhasilan penyelesaikan buku yang ditulisnya.

Kepada istri atau suami dan anak-anak sang penulis, ucapan terima kasih disampaikan atas kerelaan mereka memberikan kesempatan untuk menuntaskan bukunya.

Keempat, permohonan maaf. Ini biasanya menjadi bagian akhir dari sebuah prakata. Penulis tidak lupa menyampaikan permohonan maaf atas kekurangan pada buku yang disusunnya. Ucapan permohonan maaf ini sangat jelas tertera pada buku-buku yang bersifat formal.

Berbeda dengan buku yang nonformal, seperti buku fiksi dan buku self improvement, ada yang berisi hal ini, ada juga yang tidak mencantumkannya. Ada yang lebih memilih untuk menyampaikan penegasan betapa buku tersebut bermanfaat bagi pembaca.

Prakata merupakan bagian dari buku yang dimaksudkan oleh penulisnya sebagai bentuk ucapan syukur, isi buku, ucapan termima kasih dan permohonan maaf penulis kepada para pembaca bukunya. Prakata menjadi "pintu gerbang" sebelum menikmati isi buku.

Selamat menyusun prataka buku Anda.

(I Ketut Suweca, 17 Februari 2022).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun