Ada istilah yang sangat terkenal: Â quid pro quo. Artinya: sesuatu untuk sesuatu. Secara harfiah dimaknai, kalau orang melakukan sesuatu pasti ada maksudnya, ada tujuannya. Demikian juga dengan menulis. Orang menulis pasti ada tujuannya.
Pertanyaannya, apakah tujuan Anda menulis? Menetapkan tujuan sebelum menulis adalah hal yang penting. Tanpa tujuan, menulis hanyalah sebuah kerja yang sia-sia.
Mari kita lihat apa saja tujuan orang dalam menulis. Periksa juga, mana yang menjadi tujuan Anda. Boleh jadi tujuan menulis itu lebih dari satu.
Orang menulis bisa dengan dua atau lebih tujuan. Bagaimanapun, tujuan menulis mesti ada untuk menjawab pertanyaan: untuk apa Anda menulis.
Pertama, menumpahkan unek-unek.
Menulis dijadikan sebagai wahana untuk mengeluarkan atau menumpahkan segala pemikiran dan perasaan yang berkelindan di dalam benak.
Barangkali unek-unek itu sangat menyesakkan hati Anda. Bahkan, mungkin sudah membuat Anda stress. Untuk memperingan stress tersebut, Anda memilih jalan dengan menuliskannya. Ahli psikologi sangat mengajurkan menggunakan teknik menulis ekspresif untuk mengurangi stress.
Kedua, mengisi waktu luang.
Mengisi waktu luang bisa menjadi tujuan orang menulis. Daripada waktu yang ada disia-siakan tanpa melakukan apa-apa atau melakukan hal-hal yang tidak berguna, lebih baik menulis.
Dengan menulis, pikiran menjadi terarah, terkontrol, dan kreatif. Waktu yang terus berjalan pun bisa diisi dengan kegiatan yang baik dan produktif.