Anda pernah berkunjung ke Pura Tirta Empul, Gianyar, Bali? Itu adalah salah satu tempat yang sangat terkenal di Bali. Ke situlah masyarakat Hindu dari Bali dan luar Bali datang, menghaturkan sembah bakti di Pura setempat dan lanjut membersihkan diri dengan air suci -- yang dikenal dengan istilah melukat.
Di samping istilah melukat ada juga istilah lainnya yang sepadan, yakni metubah dan mebayuh. Ketiga kata itu substansinya sama saja, sama-sama dimaksudkan sebagai upaya pembersihan diri lahir-batin dengan air suci.
Kata melukat berasal dari kata sulukat. Su artinya baik, dan lukat artinya pembersihan lahir-batin. Dengan demikian, kata melukat mengandung makna pembersihan diri secara lahiriah dan batiniah dengan menggunakan air suci atau air yang disucikan.
Tempat Melukat.
Tempat melukat di Bali tidak hanya ada di Tirta Empul. Itu hanya salah satu yang paling dikenal. Di banyak wilayah di Bali terdapat tempat melukat.
Untuk menyebut beberapa saja, misalnya Pura Tirta Sudamala, Buleleng, Pura Luhur Tambawaras, Tabanan, Pura Tirta Taman Mumbul, Badung, Pura Tirta Empul, Gianyar, dan Pura Dalem Pingit Banjar Sebatu, Bangli. Tidak sulit menemukan tempat melukat di daerah Bali.
Bagaimana Melukat Dilakukan?
Untuk di tempat-tempat pelukatan yang ada di Bali sebagaimana dijelaskan di atas, orang harus turun ke kolam yang sudah dibuatkan khusus untuk pelukatan.
Mereka mencemplungkan tubuh ke kolam yang berkedalaman kurang-lebih sepinggang. Lalu, bergerak mendekati pancuran dan mengarahkan kepala ke pancuran.