Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Menyemangati Diri untuk Tetap Membaca dan Menulis

26 Januari 2022   13:44 Diperbarui: 6 Februari 2022   17:59 537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diary, beberapa hari terakhir ini aku tidak menulis di kompasiana. Ya, kumerasa perlu jeda. Jeda untuk istirahat beberapa waktu lamanya. Di samping itu, ada pekerjaan lain yang sedang kutangani.

Kendati hanya beberapa hari saja aku tidak menulis di sini, tangan ini rasanya gatal ingin menulis.

Semakin lama kutahan keinginan menulis, ternyata gairah menulisku semakin kuat. Mirip tanggul yang tak mampu lagi menahan tekanan dan luapan air yang akhirnya jebol juga. Karena 'tanggulnya jebol', akhirnya aku menulis cacatan kecil ini.

Mengurus Ujian

Diary, selama jeda menulis, ada beberapa hal yang kutangani. Pekerjaan pertama adalah menyelesaikan tugasku sebagai pengampu beberapa mata kuliah di kampus. Ujian Akhir Semester (UAS) baru saja usai. Mahasiswa sudah semuanya menjawab materi ujian.

Tinggal sekarang kulanjutkan dengan memeriksa jawaban mereka, sekaligus menyatukannya dengan hasil Ujian tengah semester (UTS), dan hasil pengerjaan tugas yang sebelumnya kuberikan kepada para mahasiswa.

Buku Menapak Tangga

Selanjutnya, kusampaikan kepadamu juga, aku kini sedang menyusun dua buku. Dua buku sekaligus? Ya, benar. Buku pertama adalah buku kumpulan tulisan artikel pilihan dan artikel utama di kompasiana. Ada 56 judul artikel kukumpulkan dan kurangkum menjadi sebuah buku.

Untuk menjadikannya relatif sistematis, kukelompokkan topik-topik yang berkesesuaian menjadi satu bab. Totalnya ada 3 bab dengan 56 judul artikel seluruhnya.

Lalu, apa judul buku yang bersumber dari berbagai artikel itu? Karena topik-topik yang kukumpulkan tentang karier, entrepreneurship, serta hidup sehat dan seimbang, maka kuberi judul Menapak Tangga Menuju Puncak.

Aku masih memikirkan, apakah ada kemungkinan untuk menyempurnakan judul ini agar benar-benar menarik sekaligus mencerminkan isi.

Bianglala Literasi

Diary, buku kedua yang sedang kugarap adalah sebuah buku kolaboratif. Ya, buku yang kutulis bersama teman-teman. Buku ini berbicara seputar perpustakaan dan dunia literasi pada umumnya. Berharap ini akan menjadi semacam dokumen penting setelah berhasil terbit kelak.

Judul buku yang sedang kami garap adalah Bianglala Literasi di Langit Bali Utara. Isinya tiada lain seputar kiprah perpustakaan desa dan sekolah dalam menyediakan buku dan mendorong tumbuh-kembangnya minat baca di lingkungannnya.

Terdapat 7 perpustakaan desa dimuat di dalam buku ini, juga 7 perpustakaan SMP. Dari ratusan perpustakaan desa dan sekolah yang ada di wilayah Buleleng, Bali Utara, kami hanya memilih 14 di antaranya.

Di samping  karena pertimbangan keterbatasan waktu dan sumber daya lainnya, kami juga melihat keempat-belas perpustakaan itu sudah menunjukkan kriprahnya dengan baik. Bahkan, beberapa di antaranya sudah berhasil meraih juara di tingkat kabupaten, provinsi, dan bahkan di tingkat nasional.

Untuk menulis buku tentang kiprah perpustakaan ini, kami melakukannya dengan memeriksa profile perpustakaan bersangkutan sekaligus melakukan wawancara secara intensif. 

Di samping itu, kami juga terjun langsung melihat dari dekat perpustakaan dimaksud dan layanan yang diberikan. Dengan demikian, berharap buku yang terlahir nantinya cukup lengkap dan komprehensif.

Dua Buku Baru

Diary, di samping mengurus UAS mahasiswa dan menyusun draft dua buku, aku juga mulai menikmati buku baru yang belum lama kubeli. Judulnya Tak Mungkin Membuat Semua Orang Senang.

Buku 206 halaman ini ditulis oleh Jeong Moon Jeong. Buku bestseller ber-cover abu-abu yang diterbitkan PT Gramedia Utama tersebut mengantarkan pembaca untuk memahami beberapa hal. Antara lain, tak perlu memaksa diri agar diterima orang lain, belajar menolak dengan tegas dan berkelas, tidak sakit hati gara-gara kritik negatif.

Dua buku baru (Sumber: dok. pribadi).
Dua buku baru (Sumber: dok. pribadi).

Selanjutnya kubeli juga buku yang berjudul Mendaki Tangga yang Salah. Buku terjemahan ini ditulis oleh Eric Barker dengan judul asli Barking Up the Wrong Tree. Diterbitkan oleh Penerbit Gramedia Pustaka Utama, buku bercover oranye ini juga merupakan bacaan terlaris versi Wall Street Journal.

Ada banyak saran yang diberikan kepada pembaca oleh Eric Barker dalam bukunya. Sang penulis mengungkapkan fakta-fakta luar biasa tentang penentu kesuksesan, yang mungkin sebelumnya tidak terpikirkan.

Apa misalnya? Mengapa murid yang paling pintar di sekolah jarang menjadi orang sukses dalam bisnis dan kaya? Mengapa upaya meningkatkan kepercayaan diri seringkali mengalami kegagalan dan bagaimana filosofi Budha memberi solusi yang terbaik? Lalu, bagaimana menemukan keseimbangan hidup dan kerja? Itulah beberapa pertanyaan yang dijawab di dalam buku setebal 358 halaman ini.

Diary, aku cukupkan dulu perjumpaan kita kali ini ya. Tolong sampaikan salam hangatku kepada semua sahabat di kompasiana, juga kepada admin yang baik hati.

(I Ketut Suweca, 26 Januarai 2022).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun