Kendati dalam pembiayaan, misalnya, dibantu oleh pihak lain, tetapi niat dan kemauan untuk selalu mengembangkan kemampuan diri mesti berasal dari diri sendiri. Tanpa kemauan untuk mengembangkan diri, maka pengetahuan dan keahlian kita tidak akan bertambah.
Berangkat dari Potensi Diri
Yang harus menjadi dasar acuan dalam pengembangan diri adalah potensi diri. Dengan kata lain, jika kita ingin mengembangkan diri, seyogianya berangkat dari bakat, minat, atau panggilan hati.
Selama ini potensi yang ada mungkin belum berkembang secara maksimal: sebagian besar masih terpendam dan tidak teraktualisasikan ke dalam bentuk keahlian atau keterampilan nyata yang bisa dipraktikkan dalam kehidupan.
Perlunya self development mengikuti  potensi diri adalah mutlak karena akan berdampak. Apabila ini dikembangkan secara maksimal, maka kita akan menjalani pekerjaan, karier, dan hidup dengan bahagia.Â
Di samping itu, peluang pencapaian hingga ke puncak-puncak prestasi sangat dimungkinkan. Maka, sebaik-baiknya pengembangan diri adalah yang berangkat dari potensi diri.
Tiga Alternatif
Terdapat beberapa pilihan yang dapat ditempuh untuk meningkatkan kualitas diri. Setiap pilihan ada spesifikasinya lagi sehingga kita memiliki beragam pilihan spesifik yang bisa diambil. Apakah itu?
Pertama, kuliah di perguruan tinggi. Studi di perguruan tinggi adalah salah satu cara yang lazim dalam upaya pengembangan diri. Dengan mengikuti perkuliahan, kita akan belajar secara terstruktur, terarah, selaras dengan keahlian yang sedang ditekuni. Kita bisa mengambil program Diploma, S1, S2, bahkan S3.
Kuliah tidak semata-mata untuk mengejar ijazah, melainkan terutama untuk mengejar ilmu pengetahuan atau keahlian. Dengan perkuliahan yang diikuti secara sungguh-sungguh dan di lembaga yang baik, diharapkan kita memperoleh ilmu pengetahuan atau keahlian yang memadai untuk memasuki dunia kerja dan mendapatkan peningkatan karier.
Kuliah di perguruan tinggi tidak hanya memberikan ilmu pengetahuan yang lebih dalam, bahkan juga mengasah kemampuan berpikir kita.