Diary, lama sekali saya tidak hadir dan mengisi ruangmu di kompasiana. Kali ini saya datang untuk sekadar menuliskan apa yang terlintas, kendati tanpa ide yang pasti pada awalnya.
Baca Buku
Siang tadi saya baru saja usai membaca sebuah buku baru. Judulnya The Book of Ikigai, Make Life Worth Living. Buku berkulit hitam karya Ken Mogi, Ph.D ini sudah beberapa hari belakangan ini saya baca. Baru sampai di halaman 98 dari 189 halaman seluruhnya.
Lalu, apa yang saya dapat dari membaca buku itu? Ada satu hal yang bisa saya catat di sini. Di antaranya adalah tentang kodawari.
Kodawari? Ya, itu istilah dalam bahasa Jepang yang mengandung makna bahwa dalam bekerja orang Jepang melakukannya secara total, teliti, dan detail yang dilandasi dengan kecintaan atas apa yang dikerjakan. Sifatnya personal.
Dengan berbekal kodawari maka akan mampu diciptakan produk yang khas, spesifik, berkualitas tinggi, sama sekali berbeda dengan produk sejenis lainnya.
Bukan produk yang biasa-biasa saja. Produk itu memiliki nilai yang dalam bagi pembuatnya dan dihargai oleh masyarakatnya.
Jadwal Mengajar
Diary, usai membaca beberapa halaman buku tersebut, saya lanjut memeriksa jadwal mengajar. Hari ini saya punya jadwal mengajar menjelang malam. Tepatnya, pelajaran dimulai pukul 18.30. Ya, untuk sementara mesti fokus ke situ.
Lebih dari satu setengah jam lamanya saya memberikan materi kuliah dengan power point dan berdiskusi dengan para mahasiswa yang jumlahnya 18 orang. Berdiskusi mengenai materi kuliah Pancasila, sebuah mata kuliah yang saya ampu di samping beberapa lainnya.