Teringat dulu semasih mahasiswa, saya senang sekali menulis. Niat menulis itu berawal dari kegemaran membaca buku dan artikel di koran. Saya pikir pada waktu itu, sepertinya saya juga bisa menulis seperti para penulis yang artikel-artikelnya saya baca.
Dan, saya coba melakukannya. Thankfully, saya berhasil. Sekali mengirim naskah ke sebuah koran nasional, langsung dimuat. Horee. Luar biasa menyenangkannya. Membahagiakan sekali. Sejak itulah saya keranjingan terus menulis kendati artikel yang saya kirim tidak selalu berhasil dimuat.
Memanfaatkan Peluang
Dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi saat ini, banyak hal dipermudah. Mengakses informasi dan pengetahuan apa pun sungguh gampang dilakukan.
Sumber informasi sangat melimpah yang bisa dijadikan sebagai referensi. Mengirim karya tulis pun dipermudah dengan fasilitas e-mail, whatsapp, dan aplikasi lainnya.
Keadaan ini tentu sangat memberikan kemudahan kepada mahasiswa yang ingin dan suka menulis untuk memperkaya pengetahuannya. Lalu, sudahkah mahasiswa masa kini memanfaatkan kemajuan teknonologi yang tersedia dan dengan sigap membuat artikel sesuai dengan minat, fiksi atau nonfiksi?
Terlebih-lebih ruang kesempatan untuk mempublikasikan tulisan kian banyak. Berbagai media, cetak, elektronik, dan digital, membuka banyak ruang pilihan untuk mempublikasikan karya. Akankah para mahasiswa memanfaatkan peluang ini?
Saya memperhatikan banyak mahasiswa yang aktif menulis di kompasiana. Mereka rajin meng-upload karya-karya mereka di situs milik Kompas group ini. Ini pertanda baik, positif.
Kompasiana merupakan salah satu platform yang sangat tepat untuk menulis, termasuk bagi mereka yang tengah mengasah kemampuan menulisnya.
Tantangan Intelektual