Tidak ada satu orang pun di antara kita yang, saya kira, akan meragukan tentang betapa erat keterkaitan antara kegiatan membaca dengan menulis. Kedua aktivitas ini saling berhubungan dan saling melengkapi satu sama lain.
Seperti apa keterkaitannya? Mari kita bahas lebih lanjut.
Kotak Digembok
Ada orang yang doyan membaca buku dan bacaan lainnya, bahkan sejak masih muda hingga dewasa. Ia banyak mengisi hari-harinya dengan membaca.
Akan tetapi, yang bersangkutan hanya sampai pada taraf membaca. Setelah selesai membaca, ya, sudah. Tidak ada tindak lanjut mau apa setelah itu.
Rajin membaca tanpa memanfaatkan hasil membaca, tentu kurang faedahnya. Ilmu pengetahuan yang diperoleh dari kegiatan membaca pada akhirnya tidak banyak berguna.
Sejatinya, mereka yang rajin membaca sudah menjalani proses pengayaan diri dengan pengetahuan yang dibacanya dari buku-buku.
Sayangnya, pengetahuan itu cuma tersimpan di dalam pikiran. Bagai barang berharga yang disimpan di dalam kotak dan digembok, pengetahuan itu terkungkung di dalam pikiran.
Penting Dipraktikkan
Dunia literasi sekarang lebih menekankan pada praktik terhadap apa yang dibaca. Literasi diarahkan  menuju  pemberdayaan (empowerment) bagi pembaca.