Kita mengenal ada dua cara menyampaikan gagasan, yaitu melalui komunikasi verbal dan nonverbal. Komunikasi verbal disampaikan melalui bahasa verbal, baik berupa kata-kata terucap (lisan) maupun tertulis.
Sedangkan komunikasi nonverbal adalah jenis komunikasi yang menggunakan bahasa isyarat atau bahasa tubuh (body languages).
Dilakukan Bersamaan
Biasanya, komunikasi verbal dan nonverbal dipergunakan secara bersamaan. Pada saat kita sedang berkata-kata, tangan kita bergerak. Pada saat berucap, ekspresi wajah dan bentuk bibir kita juga berubah-ubah. Jadi, kedua cara komunikasi banyak dipakai secara bersamaan pada satu kesempatan.
Pendengar atau komunikan dapat mendengar apa yang diucapkan lawan bicara melalui apa yang dikatakannya. Dan, pendengar juga bisa 'mendengar' apa yang sejatinya dimaksudkan oleh pembicara melalui ekspresi, gerak tubuh, atau gesture-nya.
Dengan demikian, terdapat dua sumber yang bisa diatensi oleh pendengar dari pembicara, yakni kata-kata dan bahasa tubuh.
Ekspresi Kejujuran
Orang bisa saja mengatakan apa pun yang mau dikatakannya. Apalagi, seperti kata orang, lidah tak bertulang. Tetapi, apakah kata-kata itu keluar dari kejujuran hati?
Apakah ucapannya itu benar-benar jujur? Jujur atau tidaknya seseorang dalam berkata-kata dapat diperhatikan dari matanya, dari ekspresi wajahnya, dan gesture lainnya.
Mata adalah cerminan hati. Kalau misalnya kita berkata-kata bohong, mata kita akan tetap jujur. Ia tidak bisa mengkhianati hati nurani.