Beberapa hari belakangan ini saya menjelajahi berbagai informasi mengenai dunia penulisan melalui fasilitas internet. Kendati aktivitas menulis atau literasi ini sudah lama saya geluti, tetap saja masih banyak hal yang belum saya pahami. Saya masih terus belajar.
Misalnya, saya belajar dari pengalaman menulis para penulis terkenal di negeri ini. Antara lain belajar dari Ahmad Fuadi, Asma Nadia, Tere Liye, dan Dewi Lestari.
Ada beberapa lagi yang lainnya yang sudah dikenal di dunia, seperti Neil Gaiman, Ernest Hemingway, dan Jodi Lynn Picoult. Pengalaman mereka banyak memberikan saya wawasan baru.
Pentingnya Praktik
Setiap penulis itu memiliki kekhasannya dalam berkarya. Namun, ada hal yang sama pada para penulis di atas, yaitu memiliki konsistensi dalam berkarya.
Dari penuturan mereka, saya memahami bahwa pencapaian mereka yang kita lihat di permukaan sampai hari ini, sejatinya sudah melalui pergulatan yang panjang di dunia penulisan.
Siapa pun yang ingin menjadi penulis dianjurkan untuk praktik, menulis secara konsisten. Menulis itu praktik, di samping menguasai teori menulis.
Dorongan dari mereka adalah agar calon penulis tidak berhenti pada penambahan pengetahuan tentang teori menulis, melainkan meneruskannya ke tingkat praktik, ke tingkat action.
Seperti diakui, terdapat banyak kendala yang mesti dihadapi oleh mereka yang baru mulai belajar menulis.