Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Ingin Dapatkan Gaji Lebih Tinggi, Yuk Ambil Manfaat dari Pengalaman Ini!

28 Agustus 2021   05:44 Diperbarui: 28 Agustus 2021   10:36 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Negosiasi kenaikan gaji (Sumber gambar: smallbussiness.chron.com)

Anda mau gaji yang lebih besar dibanding yang Anda peroleh saat ini? 

Anda ingin peningkatan gaji yang signifikan? 

Anda merasa terlalu lama dengan gaji yang sama, sementara kebutuhan biaya hidup semakin meningkat?

Berangkat dari Pengalaman

Saya akan berikan sebuah cara sederhana dengan berangkat dari sebuah pengalaman.  Pengalamaan dimaksud saya angkat dari perjalanan karier seorang pria muda yang penuh semangat. Sebut saja pemuda itu Dwika Perdana (bukan nama sebenarnya).

Dwika pertama kali berhasil diterima sebagai karyawan tetap di sebuah bank internasional setelah melewati proses seleksi yang ketat.

Sejak itu, hari-harinya dipenuhi dengan kesibukan dan selalu berpakaian necis setiap kali ke kantor. Penampilan adalah pencitraan penting dalam bank ini.

Kendatipun ia lebih banyak bekerja di belakang layar sebagai tenaga risk management, berpakaian rapi dan berdasi pada jam kantor menjadi sebuah kewajiban. Ia senang dan merasa menjadi seorang profesional.

Walaupun suka bekerja di situ, pada akhirnya pria muda ini memilih mengundurkan diri sesudah bekerja selama 2 tahun. Anda tahu, apa alasannya? Dia ingin mendapatkan gaji yang lebih tinggi. Di perusahaannya bekerja saat itu, peluang untuk mendapatkan kenaikan gaji, men urutnya, relatif sulit.

Segera setelah mengundurkan diri, ia pun melamar dan diterima di sebuah perusahaan penjualan online yang terkenal. Ia beruntung mendapatkan gaji 50 persen lebih tinggi dari gaji yang diterimanya dari perusahaan pertama setelah melalui proses negosiasi yang lumayan alot. Dan, ia pun merasa senang dan mulai bertekun bekerja di situ.

Berbeda dengan adat-kebiasaan di perusahaan perbankan sebelumnya yang mewajibkannya berpakaian rapi dan berdasi, perusahaan berbasis teknologi ini memberikan kebebasan dalam berbusana bagi karyawanya asal rapi dan santun.

Ia merasa beruntung dan bersyukur memperoleh pendapatan yang lebih tinggi dengan keleluasaan dalam bekerja di tempat baru ini. Belum lagi kalau dilihat perusahaan juga menyediakan makan, minum, dan camilan untuk karyawannya.

Bekerja di perusahaan ini, menurutnya, layaknya bekerja di rumah saja: semuanya sudah tersedia. Tinggal bagaimana bisa berkonsentrasi dan berkontribusi sebaik-baiknya demi kemajuan perusahaan.

Satu setengah tahun kemudian, Dwika kembali berpikir untuk pindah tempat kerja. Ia ingin mendapatkan gaji lebih tinggi lagi dan agar ada sesuatu hal yang baru yang bisa dipelajarinya. Dua hal itulah yang menjadi dasar pertimbangan setiap kali ia hendak pindah kerja.

Setelah melalui serangkaian test dan wawancara, ia diterima di sebuah perusahaan perbankan ternama. Kali ini ia bekerja di bagian yang menangani financial technology (fintech). Pengalamannya bekerja di dua perusahaan sebelumnya menjadi sangat berguna di tempatnya bekerja saat ini.

Lagi-lagi, berkat kemampuan bernegosiasi yang kian terasah, ia berhasil mendapatkan gaji 50 persen lebih besar daripada gaji yang diterimanya di perusahaan kedua.

Ia merasa senang dengan gaji yang lumayan besar itu, sehingga ia segera meneruskan studinya dengan mengambil MBA di sebuah perguruan tinggi negeri. Ia memutuskan untuk bekerja sambil kuliah.

Dan, syukurnya, tidak lama kemudian ia bisa mewujudkan keinginannya untuk meneruskan pendidikan yang sudah lama diidam-idamkannya itu.

Pentingnya Pengalaman dan Keahlian

Apa yang bisa kita pelajari dari perjalanan karier Dwika Perdana di atas? Kelihatannya ia cepat bosan dengan pekerjaannya, bukan? Sebetulnya, dalam bekerja, ia membutuhkan dua hal.

Pertama, mendapatkan gaji yang lebih baik dibanding dengan sebelumnya. Kedua, ia bisa belajar dari pekerjaan yang ditanganinya. Ia tidak ingin aktivitasnya menjadi rutin, monoton, dan mekanis.

Ia senang menerima tantangan pekerjaan sekaligus bisa memberi kontribusi untuk pekerjaan yang dipercayakan kepadanya. Di samping itu, dia juga ingin banyak belajar dari tugas-tugasnya itu.

Kesempatan bekerja baginya adalah kesempatan belajar juga. Dia jadikan pekerjaan sebagai kesempatan belajar:  menambah pengetahuan, keahlian, dan pengalaman. 

Dengan modal ini, ia akan merasa mantap jika suatu ketika melakukan negosiasi dengan perusahaan berikut yang hendak dimasukinya.

Yang terpenting baginya adalah pengalaman dan pelajaran yang diperoleh dari perusahaan terdahulu untuk meningkatkan kapasitas dirinya. Tanpa kapasitas yang memadai, negosiasi untuk mendapatkan gaji yang lebih tinggi menjadi hal yang sulit.

Pertanyaan dasarnya adalah, pengalaman dan keahlian apa yang bisa diandalkan untuk melakukan bargaining dan memenangkan sebuah negosiasi gaji yang lebih tinggi?

(I Ketut Suweca, 28 Agustus 2021).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun