Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Mau Tahu Mengapa Politisi Menggunakan "New Media" dalam Kampanye Politik?

18 Juli 2021   08:05 Diperbarui: 18 Juli 2021   08:18 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kampanye politik melalui media baru (Sumber: http://news.unair.ac.id- Linovhr.com )

Kampanye politik, apa maksudnya? Sepertinya sudah sangat jelas. Secara sederhana kampanye politik dapat didefinisikan sebagai usaha politisi untuk meraup suara masyarakat untuk meraih kekuasaan, baik di legislatifmaupun di eksekutif.

Kampanye politik adalah istilah yang sering kita dengar. Apalagi pada saat ada pemilihan bupati atau walikota, gubernur, presiden, juga pada saat pemilihan anggota dewan yang terhormat, baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah.

Bahkan, di tingkat desa pun ada kampanye politik tatkala ada pemilihan kepala desa. Hanya saja formatnya sederana dan gemanya sangat terbatas.

Di balik gemerlap kampanye politik, sejatinya ada jurus-jurus ampuh yang diam-diam sangat diandalkan oleh para politisi sebagai komunikator politik.

Bermula dari Kampus

Pada ujian akhir semester minggu lalu, saya memberikan pertanyaan kepada para mahasiswa seperti ini. Kalau Saudara adalah seorang politisi yang hendak melakukan kampanye politik, media apa saja yang akan Saudara pilih saat ini.

Ada beberapa alternaif pilihan jawaban yang masuk melalui google form, di antaranya televisi dan koran. Ada juga yang menjawab dengan baliho atau spanduk.

Menariknya, tidak satu pun mahasiswa yang tidak menyebut media baru (new media) seperti facebook, twitter, istagram, dan lainnya yang berbasis internet.

Membaca jawaban itu, saya jadi ingin menguliknya lebih jauh di sini untuk menjawab pertanyaan mengapa politisi memilih menggunakan media baru dalam berkampanye.

Apa Keunggulannya?

Di samping karena alasan lebih mudah diakses dan digunakan, juga terutama karena kelebihan atau keunggulan yang dimilikinya.

Media baru ini muncul pada akhir abad ke-20. New media merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk menggambarkan peleburan media konvensional, seperti film, gambar, musik, lisan, dan tulisan dengan kekuatan interaktif komputer serta teknologi komunikasi dan informasi yang menyertainya.

Yang menjadi perangkat pendukung media baru yang paling penting adalah internet. Melalui internet, peleburan media kovensional dengan komputer disertai berbagai kemajuan di bidang teknologi informasi dan komunikasi menjadi paket komplit yang hasil akhirnya jauh lebih canggih.

Dalam ilmu komunikasi politik dikenal lima karakter terpenting dan unggul pada new media. Mari kita lihat keunggulannya itu satu per satu.  

Pertama, sifatnya yang packet switching.

Packet switching memberikan cara yang berbeda dalam penyampaian pesan. Dengan sifatnya ini, maka semua data, gambar, teks, suara, dapat digabung dan dikirim secara bersamaan atau sekaligus.

Perhatikanlah aplikasi facebook yang ada di gadget Anda, adakah di situ paket komplit sekali upload yang sudah Anda terima atau Anda kirim?

Benar-benar satu paket komplit yang mengesankan, bukan? Barangkali kita kurang ngeh dengan kemajuan ini kendati sudah menggunakannya sehari-hari.

Kedua, sifatnya yang multimedia.

Pesan yang akan dikirim melalui media baru diformat dalam berbagai bentuk. Mau gambar, audio (suara, musik), teks, grafik, semuanya bisa.

Benar-benar multimedia. Bahkan, semuanya bisa dilakukan secara bersamaan melalui berbagai saluran (channel).

Ketiga, sifatnya yang interaktif. Tidak semua media lama atau media konvensional bersifat interaktif. Lebih banyak yang one way traffic, satu arah.

Pada media baru, sifat interaktif itu jutru diutamakan dan menjadi keunggulan. Ketika kita berkomunikasi jarak jauh, misalnya, akan terasa seperti sedang bertatap muka secara langsung di satu tempat.

Keempat, karena sinkronisitas (synchronicity)-nya.

Pertukaran pesan yang dilakukan dalam media baru tidak terbatas pada ruang dan waktu, semuanya bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja.

Tidak hanya dua orang, banyak orang pun bisa disinkronkan dalam ranah komunikasi yang real time. Terwujud sinkronisitas yang nyata pada media baru.

Kelima, sifatnya yang hypertextuality.

Media yang berbasis internet menyajikan sesuatu yang berbeda dengan media konvensional baik dalam cara memproduksi maupun dalam cara mengonsumsinya.

Proses produksi dengan menggunakan media lama harus mengikuti aturan-aturan dan tahapan yang seringkali rigid dan menghabiskan banyak waktu. Sedangkan, dengan media baru akan jauh lebih praktis dan cepat, bahkan bisa instant.

Saat proses produksi sudah dirancang sedemikian rupa sehingga saling bertautan satu informasi dengan informasi lainnya dalam satu format.

Ketika konsumen menikmatinya, ia akan mudah mendapatkan informasi lain selain yang dicarinya di awal. Sifatnya yang hypertex inilah yang menjadi keunggulan tersendiri.

Cepat, Mudah dan Murah

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa media baru banyak memiliki keunggulan dibandingkan dengan media konvensional.  

Bisa dibuat dalam satu paket  dalam sekali unggah, bisa dibagikan dalam berbagai platform, bersifat interaktif  dalam format yang sinkron, dan tidak ribet dan banyak aturan dan tahapan yang diperlukan, melainkan lebih praktis dan mudah dalam pembuatannya.  

Itulah rupanya hal-hal yang menjadi pertimbangan mengapa para komunikator politik dan tim suksesnya banyak tertarik dan memilih menggunakan media baru sebagai pilihan utama dalam berkampanye.

Dengan media baru, semuanya menjadi serba cepat, mudah, dan murah.

( I Ketut Suweca, 18 Juli 2021). 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun