Belum lagi kalau kita berbicara tentang ide-ide yang akan ditulis yang mesti tersedia. Jika tidak ada gagasan, apa yang akan kita tulis?
Membaca dengan rakus adalah anjuran yang pantas diperhatikan. Penulis yang baik adalah pembaca yang rajin. Anda setuju?
Kegiatan membaca lambat-laun mendorong orang untuk menulis. Sebaliknya, kegiatan menulis akan mendorong orang untuk membaca dan membaca. Menulis dan membaca bagai sahabat karib.
Akan tetapi, memiliki kemampuan menuangkan ide saja belumlah cukup. Masih diperlukan upaya agar tulisan kita ada manfaatnya bagi orang lain. Dengan kata lain, tulisan yang kita buat ada pembacanya. Â
Oleh karena itu, kita mesti mempublikasikan karya-karya kita. Kalau ditulis dan dipublikasikan tentu akan ada faedahnya bagi pembaca. Ada nilai guna yang bisa dipetik oleh pembaca.
Media untuk mentransfer pengetahuan pun ada banyak ragamnya, bisa koran, majalah, blog, website, dan seterusnya. Sekarang jumlah media semakin banyak, kesempatan untuk memasyarakatkan buah pikir kita juga jauh lebih mudah.
Genre tulisan pun disesuaikan dengan minat kita masing-masing. Mungkin Anda suka dengan fiksi seperti cerpen, puisi, dan novel. Mungkin juga Anda menyenangi menulis nonfiksi seperti artikel opini, tulisan ilmiah populer, dan features.
Jenis apapun tulisan kita tidak masalah dan media manapun yang kita pilih untuk mempubikasikan sebuah karya, ya, terserah.
Yang penting, pemikiran kita bisa dibaca oleh masyarakat luas. Semakin luas masyarakat pembacanya, peluang kebermanfaatannya semakin besar.
Wujudkan Mimpimu
Apa wujud mimpi yang kita hendak capai? Inginkah kita dipredikati oleh masyarakat sebagai seorang kolumnis, esais, cerpenis, novelis, dan seterusnya? Predikat itu selaras dengan karya dominan yang Anda hasilkan secara kontinu.