Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

"Expressive Writing", Cara Manjur Atasi Stres!

23 Juni 2021   18:26 Diperbarui: 24 Juni 2021   02:58 1049
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Stres dalam Menulis (Sumber: pexels/Ivan Samkov)

Hidup memang tidak terdiri dari ketenangan dan kedamaian hati saja, terkadang stres pun menghampiri.

Stres bisa bersumber dari banyak hal, misalnya karena masalah keluarga, masalah pekerjaan, dan pergaulan.

Lagi pula, stres bisa mengakibatkan kita tidak mampu berpikir normal, bukan? Keputusan yang kita ambil pun bisa salah karena stres yang menekan.

Lalu, apa yang dapat dilakukan untuk mengatasinya? Tentu ada sejumlah pilihan sebelum Anda memikirkan untuk pergi ke psikolog atau ke psikiater.

Apakah itu? Misalnya dengan melakukan aktivias menulis, menggambar, bernyanyi, berolahraga, meditasi, dan lainnya.

Menulis Ekspresif

Salah satu yang dianjurkan untuk dilakukan adalah dengan menulis ekspresif (expressive writing).

Cara menulis seperti ini, berdasarkan hasil penelitian, terbukti sudah banyak membantu meringankan stres.

Pertanyaannya, seperti apa menulis ekspresif itu? Secara ringkas dapat dikatakan bahwa menulis ekspresif merupakan kegiatan menuliskan pemikiran dan perasaan yang paling mendalam yang dialami.

Manusia tidak melulu dikendalikan oleh pikirannya, bahkan juga perasaannya. Jika kedua hal ini terganggu, maka hidup dalam keseimbangan akan terganggu juga.

Untuk mengatasi atau minimal menguranginya, maka apapun yang dipikirkan dan apapun yang dirasakan bisa ditulis dengan teknik menulis ekspresif.

Bukan menuliskan sekadarnya, melainkan menulis pemikiran dan perasaan yang paling dalam. Sesuatu yang selama ini Anda pendam jauh di dalam benak, diberikan saluran keluar dengan cara menuliskannya.

Menulis ekspresif adalah menuliskan perasaan dan pikiran yang sedalam-dalamnya dan ditumpahkan sepenuh-penuhnya, jangan ada lagi yang tertinggal.

Ekspresikan semua unek-unek yang selama ini masih tersimpan, keluarkan semuanya hingga tuntas.

Untuk tujuan penyembuhan, gangguan pikiran negatiflah yang perlu diberikan penyaluran. Oleh karena itu, berikan kesempatan kepada diri sendiri untuk mengekspresikan berbagai unek-unek yang berkecamuk agar mengalir keluar dengan mudah.

Ilustrasi orang terlanda stres (Sumber gambar: fabianascaranzi.com.br)
Ilustrasi orang terlanda stres (Sumber gambar: fabianascaranzi.com.br)

Ahli psikologi sosial, Pennebeker, penemu teori ini, sangat menganjurkan cara ini untuk dilakukan oleh mereka yang tengah dilanda stres karena berbagai persoalan. Bersamaan dengan itu, upaya mengatasi masalah tetap harus dilakukan. 

Pennebeker berteori bahwa keputusan untuk merahasiakan pemikiran, emosi, dan perilaku yang sangat kuat dapat menjadi pemicu stres.

Dalam jangka panjang, ketika individu mengalami stres kecil sekalipun, fungsi imun dan kesehatan fisik akan terpengaruh oleh tumpukan stres yang terpendam tersebut. Bermula dari pemikiran itulah akhirnya teori menulis ekspresif lahir.

Menulis dengan Tangan

Dalam mengeluarkan unek-unek yang ada di dalam batin Anda, maka siapkan pulpen dengan kertas secukupnya. Lalu, tuliskan semua perasaan yang Anda pendam selama ini.

Jangan mengganti cara menulis dengan menggunakan komputer atau gadget Anda karena hasilnya tidak akan maksimal. Gunakan tangan Anda sendiri untuk menuliskannya.

Dengan menggunakan tangan sendiri, Anda akan merasakan aliran yang mengganggu perasaan dan pikiran Anda tersalurkan keluar melalui tangan dengan perantaraan pulpen langsung ke atas kertas.

Goresan dan guratan tangan tersebut turut mengekspresikan segala hal yang selama ini mengganggu dan sedang Anda salurkan ke luar dengan lancar tanpa hambatan.

Hal-hal negatif yang mengacaukan pikiran dan perasaan Anda hendaknya menjadi fokus untuk ditulis. Jangan ragu-ragu atau menahan diri dalam menuliskannya, melainkan tulis semuanya sampai tuntas.

Kalau Anda tidak ingin merasa terganggu, siapkan waktu untuk sendiri. Mungkin Anda merasa enggan untuk mengekspresikan kekesalan, rasa marah, rasa tidak puas Anda. Tetapi, kali ini keluarkan semua itu ke atas kertas tanpa keraguan sedikit pun.

Kalau tidak cukup selembar, silakan gunakan lembar-lembar kertas berikutnya sebanyak Anda mau. Jangan berhenti sebelum semuanya dikeluarkan sampai tuntas.

Pada saat menuliskannya, bayangkan Anda sedang membawa keluar semua problem yang menjadi biang keladi stres Anda.

Anda sudah mengenyahkan semua itu dari ruang pikir dan perasaan Anda. Setelah Anda menuliskan semuanya, bacalah apa yang Anda tulis itu. Paling tidak dibaca  2 kali.

Sementara membaca, rasakan Anda berada dalam proses detoksifikasi pikiran dan perasaan yang mengganjal selama ini. Stres berkurang, pikiran menjadi lebih tenang.

Anda tidak harus menuliskannya dengan susunan kalimat yang sistematis. Apa yang terpikir, tulis saja. Yang penting Anda menuliskannya. Anda juga tidak harus mengikuti cara menulis dengan tata bahasa yang benar dan teratur. Tulisan Anda pun tidak mesti rapi.

Jika salah dalam penulisan kata-kalimat, bagaimana? Tidak usah dipedulikan! Salah penulisan kata bukanlah masalah dalam menulis ekspresif. Toh ini hanya untuk diri sendiri, bukan untuk dipublikasikan.

Intinya, jangan terlalu memerhatikan tata bahasa, sistematika tulisan dan hal-hal lain yang menyangkut diksi dan ejaan.

Selamat mengatasi stres dengan dengan teknik menulis ekspresif. Semoga Anda dan kita semua sehat-walafiat dan berbahagia.

( I Ketut Suweca, 23 Juni 2021). 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun