Baik dalam kegiatan lobi mupun negosiasi, pada umumnya para pihak mengajak tim yang akan memberikan referensi yang baik tentang topik yang akan dibicarakan.
Ia bisa seorang ahli di bidang tertentu semacam konsultan. Atau, seorang yang memiliki kemampuan memengaruhi yang baik. Pastilah ia adalah seorang komunikator yang efektif.
Keuntungan Kedua Belah Pihak
Baik lobi maupun negosiasi mesti bisa memastikan hubungan timbal-balik antarpihak. Lobi dan negosiasi akan dipandang berhasil apabila dapat menguntungkan kedua belah pihak.
Bahkan, banyak terjadi, keberhasilan dalam kesepakatan pertama ini, apabila bisa dijalankan dengan baik, bisa jadi akan berlanjut dengan kesepakatan-kesepatan berikutnya.
Terdapat rasa saling memercayai satu sama lain. Semuanya bermuara pada keuntungan dan keberhasilan kedua belah pihak.
Dalam dunia bisnis, upaya lobi dan negosiasi merupakan hal yang biasa dilakukan. Pendekatan awal dengan jurus lobbying dilakukan sebelum kemudian diteruskan dengan negosiasi yang mengarah pada kesepakatan bersama (MoU).
Di dalam kegiatan berpolitik praktis juga demikian. Untuk meng-goal-kan seseorang menjadi pejabat di lembaga eksekutif dan dan wakil rakyat di lembaga legislatif, kegiatan lobi dan negosiasi tidak bisa diabaikan.
Itulah sepintas tentang perbedaan lobi dan negosiasi serta penerapannya di dunia bisnis dan politik. Keberhasilannya sangat tergantung pada kemampuan komunikasi.Â
Sttt, lihat ke sebelah. Jangan-jangan Anda sedang 'dilobi' oleh anak Anda untuk dibelikan sepatu idamannya.
(Â I Ketut Suweca, 20 Juni 2021).