Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Seni Lobi dan Negosiasi, Apa Beda Keduanya dan Bagaimana Penerapannya?

20 Juni 2021   06:43 Diperbarui: 20 Juni 2021   06:53 7311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi  lobi dan negosiasi (Sumber gambar: creative market.com)

Bagaimana jurus lobi diterapkan? Pelobi yang berpengalaman biasanya tidak langsung ke pokok soal, melainkan diawali dengan membicarakan hal-hal yang ringan. Tidak to the point!

Misalnya, terlebih dahulu berbicara tentang karier, tentang keluarga, pendidikan anak, dan lainnya. Setelah itu, barulah mulai menyinggung topik yang menjadi inti pembicaraan. Jadi, tidak ujug-ujug ke topik. Foreplay-nya mesti cukup, he he he.

Negosiasi yang Bersifat Formal

Berbeda dengan lobi yang bersifat nonformal, negosiasi jutru berada dalam tataran formal atau resmi. Hasil lobi demi lobi yang dilakukan dibawa ke acara resmi.

Karena bersifat formal, maka pada umumnya diselenggarakan di tempat resmi dan diacarakan secara resmi juga.  

Misalnya, negosiasi diselenggarakan di dalam sebuah rapat yang dihadiri unsur pemimpin perusahaan atau pemimpin pemerintahan. Dan, jika dipandang perlu, didampingi oleh tim nogiator masing-masing pihak.

Negosiasi dilakukan di dalam acara rapat atau sidang yang resmi dan biasanya bersifat protokoler. Jika tercapai kata sepakat, akan dilanjutkan dengan penandatanganan MoU (Memorandum of Understanding) yang berisi hal-hal yang disepakati kedua belah pihak.

Lobi Dulu, Negosiasi Kemudian.

Satu aspek lagi yang membedakan lobi dengan negosiasi adalah, pada umumnya lobi dilakukan sebelum negosiasi. Jadi, lobi mendahului negosiasi. Lobi dulu, negosiasi kemudian.

Dengan kata lain, upaya pendekatan dengan jurus lobbying ini dilakukan agar ketika digelar negosiasi tidak terjadi persoalan lagi, terutama yang bersifat prinsip.

Negosiasi boleh dikatakan sifatnya lebih seremonial karena segala sesuatunya sudah diselesaikan saat lobi-lobi yang dilakukan sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun