Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Berkompasiana Itu Menyenangkan, Inilah 7 Alasannya!

18 Juni 2021   18:24 Diperbarui: 19 Juni 2021   04:02 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menulis (Sumber gambar: dreamstime.com)

Nah, untuk mengurangi beban pikiran, termasuk di dalamnya berbagai unek-unek yang tersimpan, kita bisa menuliskannya di kompasiana.

Tapi, bagaimana jika semua itu sifatnya rahasia? Tentu saja kita bisa menyiasatinya, misalnya dengan menuangkannya ke dalam bentuk puisi, cerpen, dan tulisan fiksi lainnya. Jenis tulisan fiksi bisa merupakan gabungan fakta dan imajinasi penulisnya.

Ketiga, menunda kepikunan.

Salah seorang sahabat senior kita di kompasiana, Bapak Tjiptadinata Effendi, pernah menulis bahwa beliau terus-menerus menulis untuk menunda kepikunan. Dan, benar sekali, beliau dan Bunda Roselina, berhasil melakukannya hingga kini.

Semakin bertambah usia kemungkinan pikun itu semakin dekat. Ada banyak realita yang membenarkan hal itu. Nah, untuk mencegah atau menunda kepikunan tersebut, menulis merupakan salah satu solusinya.

Dengan menulis, kita membawa pikiran tetap aktif. Otak yang aktif cenderung lebih sehat. Berbeda halnya kalau dibiarkan beku, tanpa digunakan. Lihatlah seonggok mobil tua yang tidak dipakai. Apakah mobil tersebut akan semakin baik kondisinya hanya dengan memarkirnya di garase? Tentu saja tidak.

Itulah alasan mengapa orang memilih tetap mengaktifkan pikirannya. Dengan terus-menerus menulis seperti yang kita lakukan di sini, berarti kita membuat pikiran tetap aktif dan terarah.

Keempat, sarana menyalurkan passion.

Tersila kita masing-masing, apakah menulis itu termasuk hobi atau passion. Yang terpenting, kita bisa menyalurkannya dengan baik di kompasiana.

Kalau kita merasa passion kita menulis, lalu mendapatkan wadah yang tepat seperti kompasiana, tentu menyenangkan, bukan? Seperti pisau bertemu batu pengasahnya. Seperti panci bertemu tutupnya.

Dengan menyalurkan hobi atau passion itu, peluang untuk menjadikannya profesi akan kian menguat. Istilahnya, berawal dari hobi akhirnya menjadi profesi. Apalagi dilengkapi dengan passion yang kuat di dalamnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun