Hari ini, saya mendapatkan banyak sekali ucapan selamat ulang tahun. Pertama-tama yang mengucapkannya adalah istri dan anak-anak di rumah.
Ketika baru bangun di pagi hari, mereka sudah mengerumuni saya sembari mengucapkan selamat ulang tahun. Tentu saja berisi sedikit cipika-cipiki ala masa kini.
Lalu, ketika hendak apel pulang di halaman kantor pada sore hari, saya kembali dikerubungi karyawan. Semuanya mengucapkan selamat ulang tahun.
Dari pintu Sekretariat muncul dua karyawati membawa kue ulang tahun. Mereka datang dan tiba-tiba semua yang hadir serentak menyanyikan lagu happy birthday.
Saya terkejut sekaligus sangat terharu atas atensi mereka. Saya sungguh tidak menduga mereka demikian perhatian dan peduli.
Acara diawali dengan sedikit pidato selamat ulang tahun dari karyawan yang mewakili teman-temannya, lalu kami bernyanyi, saya memotong kue, dan membagikannya. Saya pun diminta menyampaikan sepatah dua patah kata.
Saya bilang kepada mereka bahwa saya sungguh bahagia, bahkan ingin menangis lantaran merasa sangat terharu, tapi saya pendam. "Biar saya menangis bahagia di kamar mandi saja, nanti di rumah," ujar saya seadanya yang disambut tawa karyawan.
Mereka tampak sumringah mengikuti acara dadakan ini. Dan, saya pun tidak lupa menyampaikan terima kasih yang mendalam karena ternyata mereka ingat dengan hari kelahiran saya hari ini.
Ketika tiba di rumah pada sore harinya, sudah tersedia kue ulang tahun lagi. Kali ini diberikan oleh seorang anak gadis yang kami kasihi sejak kecil.
Kini ia sudah menjadi dosen di sebuah perguruan tinggi negeri di Bali Utara. Mumpung sedang tidak mengajar, ia sengaja datang dan membawakan kue ulang tahun untuk saya dan kami merayakan secara bersama-sama dengan seluruh anggota keluarga di rumah.
Sebuah perayaan yang sederhana, namun sangat bermakna. Saya merasa di sekeliling saya ada banyak sekali orang-orang mengasihi saya. Mereka memberikan atensi demikian besar, yang mungkin tidak bisa saya balas. Semoga Tuhan membalas kebaikan mereka.
Belum lagi kalau dicermati di group whatsapp yang tidak kalah ramainya. Nyaris pada setiap group yang saya ikuti, ada saja yang mengucapkan selamat ulang tahun.
Satu orang saja di antara mereka tahu bahwa saya berulang tahun, lalu meng-upload ucapan selamat, maka kemudian akan dibarengi oleh ucapan-ucapan senada di belakangnya yang bermunculan, berderet-deret.
Di facebook tidak kalah ramainya. Para sahabat mengucapkan selamat ulang tahun. Saya pun membalasnya satu per satu, tapi terkadang juga sekaligus.
Lantas, apa pelajaran yang bisa saya petik di hari kelahiran ini dengan usia yang jauh dari sebutan muda. Saya mencoba menemukannya, dan inilah beberapa hal yang berhasil saya angkat ke permukaan.
Pertama, saatnya untuk bersyukur.
Setiap kali merayakan hari ulang tahun, saya perlu melakukan ritual syukur ke hadapan Tuhan atas semua yang dikaruniaNya.
Mengapa? Karena, saya masih diberikan kesehatan yang baik hingga saat ini. Diberikan karier yang baik pula. Diberikan istri dan anak yang baik hati dan hidup rukun. Dikaruniai para sahabat yang baik. Diberikan limpahan rejeki yang cukup.
Kedua, saatnya melakukan refleksi.
Saat hari ulang tahun seperti ini, saya ingin merenung sejenak, untuk berefleksi tentang apa-apa yang sudah saya lakukan selama ini.
Adakah apa yang saya laksanakan selama setahun terakhir adalah perbuatan yang baik? Atau sebaliknya, tidakkah selama setahun terakhir ini saya sudah banyak berbuat salah pada orang lain? Lalu, bagaimana saya bisa memperbaiki kesalahan itu dan tidak mengulanginya?
Ketiga, merasakan bagaimana dicintai.
Pada setiap hari ulang tahun, selalu ada yang memberikan ucapan selamat, baik secara langsung maupun tidak.
Ternyata ada banyak sekali sahabat-sahabat yang demikian peduli. Mereka sangat perhatian, bahkan tanpa saya duga sama sekali.
Mendapatkan ucapan selamat, bagi saya sudah menyenangkan. Bahagia rasanya dikelilingi oleh orang-orang yang hatinya dipenuhi rasa kasih sayang yang tulus.
Keempat, melatih diri untuk mengasihi.
Tidak hanya saya butuh dicintai atau dikasihi oleh orang-orang terdekat dan para sahabat.
Sebaliknya, saya pun mesti mengasah dan menata hati untuk mengasihi mereka semua dengan ketulusan. Kasih sayang yang terbit dari hati yang tulus, saya yakini, akan sampai juga di hati para sahabat.
Kelima, menyusun rencana setahun ke depan.
Peringatan hari ulang tahun kelahiran adalah momentum penting untuk menyusun rencana masa depan, khususnya rencana setahun kemudian.
Apa yang perlu dan layak direncanakan dalam satu tahun berikutnya? Mungkin perlu peninjauan kembali rencana kerja yang pernah disusun di awal tahun.
Keenam, sisa hidup yang semakin berkurang.
Semakin banyak jumlah ulang tahun yang dilalui berarti semakin berkurang sisa hidup ini. Entah berapa lama lagi saya diberikan kesempatan hidup di dunia ini oleh Tuhan Yang Maha Kuasa.
Yang terpenting, saya pikir, bagaimana mengisi sisa hidup ini dengan baik. Sebisanya mengisinya dengan hal-hal yang bermanfaat bagi orang-orang di sekitar. Jika misalnya tidak bisa membantu, setidaknya tidak menyakiti orang lain.
Itulah hal-hal yang bisa saya petik saat merayakan hari ulang tahun. Kepada para sahabat yang ulang tahunnya sama dengan saya, 8 Juni, saya sampaikan ucapan Selamat Ulang Tahun. Semoga tetap sehat dan bahagia dalam lindungan dan kasih Tuhan.
( I Ketut Suweca, 8 Juni 2021).
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI