Orang-orang yang sukses mencapai keberhasilannya dengan dukungan dan kerjasama dengan orang lain. Ia benar-benar menyadari bahwa untuk berhasil, ia harus bekerjasama atau berkolaborasi dengan orang lain.
Mungkin dia akan membentuk atau terlibat dalam teamwork yang solid untuk mencapai tujuan bersama. Bersama seluruh anggota tim, ia mengukir prestasi terbaik, alih-alih berjuang sendiri. Ia menyadari bahwa kerjasama tim akan membawa ia dan tim-nya pada pencapaian yang lebih baik.
Lain halnya dengan orang gagal. Orang gagal tidak akan peduli dengan orang lain. Ia merasa yakin bisa bekerja dan berjuang sendiri tanpa bantuan orang lain.
Ketika terjadi kesulitan ia memendamnya sendiri dan hal ini lebih sering membuatnya mentok dan menyudahi langkah.
Orang gagal emoh berbagi keberhasilan. Ia terbilang egois, ingin kesuksesan itu hanya menjadi miliknya. Ia tidak akan membiarkan orang lain ikut sukses bersamanya, apalagi lebih sukses darinya.
Keenam, sikap terhadap kritik.
Bagi orang sukses, kritik adalah obat yang menyembuhkan. Kritik yang diterimanya membuatnya melakukan mawas diri dengan apa yang sudah dilakukannya, melakukan evaluasi diri untuk menjadi lebih baik lagi.
Kritik baginya merupakan jembatan menuju sukses. Jangan pernah terpikir ia akan jatuh oleh kritik. Ia memiliki pribadi yang bijak dalam menyikapi kritik. Baginya, kritik itu bagai obat yang menyehatkan, karena ia bisa menyikapinya dengan bijak.
Sebaliknya, orang gagal serta-merta akan marah atau tersinggung berat terhadap kritik yang ditimpakan padanya. Ia pasti akan segera men-cap bahwa si pengkritik adalah orang yang iri kepadanya, orang yang ingin menjatuhkannya, orang yang memusuhinya!
Pengkritik baginya adalah musuh atau lawan yang mesti dienyahkan! Ia sama sekali tidak mau menerima kritik apalagi belajar dari kritik tersebut.
Itulah 6 karakter terpenting yang membedakan antara orang sukses dan orang gagal. Â Selalu ada jawaban mengapa seseorang berhasil atau gagal dalam hidupnya.