Oleh karena itu, berilah penjelasan secukupnya sampai ia mengerti dengan baik. Siapkanlah diri untuk mendampinginya saat diperlukan. Berikan kepadanya aturan-aturan atau regulasi yang berkenaan dengan tugasnya.
Jelaskan aturan itu seperti apa dan mesti diikuti dan dipedomani. Sampaikan kepadanya untuk tidak segan-segan bertanya jika ada hal-hal yang tidak dipahaminya.
Jadilah seorang atasan yang baik, atasan yang selalu membimbing si anak bawang agar tumbuh menjadi pegawai yang berhasil dalam tugasnya.
Keempat, libatkan dia dalam proyek atau kegiatan lapangan.
Jika ada proyek atau kegiatan tertentu, upayakan melibatkan pegawai baru. Sertakan dia ketika terjun ke lapangan agar ia tahu dengan pasti seperti apa sesungguhnya pekerjaan lapangan itu.
Berikan kepadanya tugas yang berkesesuaian di lapangan. Bisa dimulai dari tugas yang ringan atau yang mudah terlebih dahulu. Bersamaan dengan perkembangan waktu, berikan ia tugas yang sedikit lebih berat.
Ingatlah untuk selalu memberi motivasi sehingga semangat kerjanya tetap terjaga, bahkan kian meningkat. Dengan pompaan semangat itu, diharapkan hasil kerjanya pun semakin baik dan dengan tanggung jawab yang semakin tinggi.
Kelima, limpahkan tugas dan berikan kewenangan yang cukup.
Sebuah tugas yang diberikan kepada pegawai baru tanpa diberikan kewenangan untuk mengesksekusi, belumlah lengkap. Setiap kali tugas yang diberikan, bersamaan dengan itu berikan kepadanya kewenangan untuk mengerjakannya secara penuh.
Jika hal ini tidak Anda lakukan, maka hanya keraguan saja yang akan dirasakannya. Sedikit-sedikit ia akan bertanya kepada Anda. Ia akan selalu merasa ragu dan takut salah.
Untuk mengatasi hal ini, Anda hanya perlu menjelaskannya di awal dengan sebaik-baiknya dan memandunya jika perlu saja.