Dekat dengan Tuhan
Kedua, dengan selalu bersyukur kita akan senantiasa merasa dekat dengan Tuhan. Kita mungkin menjadikan Tuhan sebagai teman atau pendamping dalam perjalanan: sebagai sahabat yang selalu siap menolong di kala kita kesulitan.
Kedekatan dengan Tuhan menguatkan kita untuk berani melangkah dengan keyakinan diri yang lebih mantap. Bersama Tuhan, kita akan  merasa bahwa ada tempat untuk berbagi dan mengadu, baik dalam suka maupun di dalam suka.
Jadikanlah Tuhan sebagai kongsi dalam berusaha memperjuangkan kehidupan. Dengan begitu, kita tidak akan berani memilih jalan yang dilarang, melainkan hanya memilih jalan yang diridhoiNya.
Dengan kata lain, dengan merasa selalu dekat dengan Tuhan, maka kita akan terpacu untuk mengamalkan ajaran dan hal-hal yang baik, baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain.
Menghargai yang Dimiliki
Ketiga, dengan bersyukur kita akan menghargai apa yang sudah kita miliki. Apa pun yang kita miliki akan membawa kita pada rasa syukur yang dalam. Bahwa semua itu adalah berkat Tuhan dan kita sangat beruntung bisa dikaruniai banyak hal.
Sebelum membiasakan untuk bersyukur, mungkin kita cenderung terfokus hanya pada keinginan-keinginan belaka. Kita selalu ingin memiliki ini dan itu, dan tidak pernah merasa puas. Ketidakpuasan sering tumbuh di hati kita yang masih kurang rasa syukurnya.
Akibatnya, kita tidak bisa melihat betapa sesungguhnya Tuhan sudah memberikan banyak hal kepada kita untuk kita syukuri.
Wujudnya bisa bermacam-macam, misalnya, ada makanan di piring yang siap disantap pagi ini, sudah bisa membayar uang sekolah anak, selamat dari kecelakaan yang beruntun, bisa membantu orang lain yang sedang tertimpa kemalangan.
"Be thankful for what you have; you'll end up having more. If you concentrate on what you don't have, you will never, ever have enough,"demikian para bijak mengingatkan.