Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Adakah Jurus Cespleng Antarkan Artikel Diganjar Headline?

14 Februari 2021   08:04 Diperbarui: 14 Februari 2021   08:17 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menulis (Sumber: erikchristianjohnson.com)

Siapa di antara kompasianer yang tidak senang kalau artikelnya diganjar headline alias artikel utama? Pemberian predikat artikel utama bisa membuat penulisnya girang bukan kepalang. Jika tidak mendapatkannya, apalagi menjadi artikel pilihan juga tidak, boleh jadi membuat si penulis akan merasa sedih.

Jurus Cespleng

Diperlukan jurus cespleng untuk membawa artikel kita menjadi headline. Tetapi, adakah jurus jitu tersebut? Adakah rahasianya? Mungkin sudah ada satu-dua penulis yang mencoba menguak jurus membuat artikel agar menjadi artikel utama di kompasiana.

Akan tetapi, benarkah ada jurus cespleng? Jika semua kompasianer mengetahuinya dengan pasti, tentu semua berlomba-lomba menerapkan jurus  tersebut sebisa-bisanya.

Pada kenyataannya tidak ada satu pun di antara kita yang secara gamblang mampu menguak rahasia menulis artikel agar diganjar headline.

Amati Artikel Utama

Ada baiknya kita perhatikan beberapa pertimbangan berikut ini.

Pertama, pelajari artikel-artikel utama yang sudah tayang. Untuk mendapatkan gambaran artikel headline, kita perlu membaca dengan saksama tulisan yang berhasil menjadi headline. Tanyakan kepada diri sendiri, apa kelebihan atau keistimewaan artikel-artikel utama itu.

Memang lumayan merepotkan mempelajari artikel-artikel utama tersebut. Akan tetapi, kalau mau memerhatikannya secara saksama, kita bisa memprediksi bahwa ada faktor-faktor tertentu yang menjadikan sebuah tulisan masuk ke dalam kategori headline.

Bisa faktor aktualitas artikel, keunikan, urgensi pesan, bisa juga faktor teknik dan seni penulisan, atau lainnya.

Pastikan ada keunggulan pada sebuah artikel sehingga diganjar headline. Itu menyangkut pemenuhan terhadap satu atau lebih faktor yang saya sebutkan di atas. Bukan karena si penulis orang terkenal dan terhormat atau orang dekat, lalu diganjar headline. Bukan!

Standar dan Integritas

Kedua, ada standar yang ditetapkan. Dalam memberikan label artikel utama, pastilah admin memiliki standar baku untuk menilainya. Sama sekali bukan mengandalkan subjektivitas, mengandalkan mood sesaat atau seenaknya sendiri.

Yakinlah, admin adalah orang-orang terpilih yang memiliki integritas di samping berdedikasi terhadap tugasnya. Mereka juga orang yang memiliki kapasitas memadai sebagai penilai atas tulisan yang masuk sehingga tahu dengan tepat mana yang pantas diberi headline, mana yang tidak.

Saya yakin, semua penulis diperlakukan secara adil: barang siapa yang artikelnya bagus dan memenuhi standar yang ditetapkan untuk menjadi headline, ya, dia pasti mendapatkannya.

Hak Prerogatif Admin

Ketiga, penilaian itu hak prerogatif admin. Hak menilai dan memberi label pada artikel sepenuhnya ada pada admin atau petugas yang ditunjuk. Merekalah yang menentukan apakah sebuah artikel layak menjadi artikel utama, cukup sebagai artikel pilihan, atau hanya pantas menjadi artikel tanpa label.

Hak itu tidak bisa diwakilkan kepada siapa pun. Itu murni hak admin. Siapa di antara admin melakukan tugas itu, tentu sudah ditentukan. Mungkin ada satu orang atau lebih yang ditunjuk yang memiliki kapasitas yang mumpuni.

Menulis Sebaik-baiknya

Keempat, menulislah sebaik mungkin. Karena rahasia membuat tulisan menjadi artikel utama masih misteri, maka satu-satunya pilihan kompasianer adalah dengan menulis sebaik-baiknya.

Sampai di sini saya teringat dengan komentar Pak Tonny Syiariel, penulis traveling di kompasiana. Beliau mengatakan bahwa sejak awal sudah berkomitmen untuk menulis sebaik mungkin, melengkapi setiap tulisannya dengan data dan informasi, serta pendukung lainnya seperti foto-foto terpilih.

Setiap kali membaca tulisan Pak Tonny, saya merasa betapa artikel beliau dikerjakan dengan sangat apik dengan editing yang ketat serta dengan data dan informasi yang akurat. Karena itu, tidak heran, karyanya pun sering meraih headline.

Dari penjelasan dan contoh di atas, kita bisa belajar bahwa pilihan kita adalah menulis dengan sebaik-baiknya, semaksimal mungkin. Hindari menulis ala kadarnya jika ingin diganjar headline. Hanya artikel yang materinya bagus dan ditulis dengan apik akan berpeluang besar menjadi headline.

Obsesi Berlebihan?

Kelima, hindari obsesi berlebihan terhadap headline. Janganlah hendaknya terlalu mengelu-elukan artikel utama. Kalau bersikap seperti itu, niscaya kita akan kecewa. Semakin tinggi ekspektasi maka semakin besar rasa kecewa akan mendera jika tidak tercapai.

Jadi, santai sajalah. Tetap menulis dengan sebaik-baiknya. Lengkapi setiap tulisan yang  dibuat dengan opini, data dan informasi, lakukan editing secara paripurna, dan unggah.

Nah, kalau dengan cara demikian kita tidak juga meraih headline, ya, jangan kecewa. Yang terpenting adalah kita sudah menulis sebaik yang kita bisa.

Dalam beberapa kasus, sebuah artikel kita pandang pantas jadi headline, ternyata tidak. Demikian juga sebaliknya, artikel yang menurut kita biasa-biasa saja, nyatanya diberi label headline.

Kalau berhasil mendapatkan headline, anggap saja itu sebagai bonus atas kerja keras yang sudah dilakukan. Kita pantas merasa senang. Setelah itu, akan segera datang lagi tantangan baru untuk menulis dan menulis lagi dengan sebaik-baiknya.

Landasi dengan Semangat Berbagi

Keenam, miliki semangat berbagi. Spirit terbaik yang bisa membuat kita tetap bertahan menulis adalah semangat berbagi kebaikan. Menulis di kompasiana sebaiknya disemangati oleh niat luhur untuk berbagi kebaikan kepada pembaca.

Di kompasiana kita bisa berbagi pengalaman. Siapa tahu pengalaman yang kita sharing-kan berguna bagi pembaca sehingga mereka bisa turut memetik manfaat dari pengalaman yang kita tayangkan tersebut.

Di sini kita pun bisa berbagi pengetahuan. Mungkin kita memiliki pengetahuan tertentu untuk kita bagikan kepada pembaca. Sekecil apa pun pengetahuan itu niscaya akan ada gunanya bagi orang lain.

Kita juga bisa berbagi penghiburan di kompasiana. Mungkin pembaca butuh suasana hati yang baik setelah didera banyak pekerjaan atau masalah hidup. Membaca artikel yang menghibur akan sangat berguna bagi pembaca.

Mari perkuat basis motivasi semangat berbagi kebaikan sebagai landasan dalam menulis. Janganlah melulu termotivasi oleh keinginan meraih headline.

Kalau mendapatkan headline, anggap saja sebagai bonus. Kalau pun tidak, tetaplah kobarkan semangat menulis. Bukankah tujuan utama kita adalah berbagi kebaikan?

( I Ketut Suweca, 14 Februari 2021).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun