Pastikan ada keunggulan pada sebuah artikel sehingga diganjar headline. Itu menyangkut pemenuhan terhadap satu atau lebih faktor yang saya sebutkan di atas. Bukan karena si penulis orang terkenal dan terhormat atau orang dekat, lalu diganjar headline. Bukan!
Standar dan Integritas
Kedua, ada standar yang ditetapkan. Dalam memberikan label artikel utama, pastilah admin memiliki standar baku untuk menilainya. Sama sekali bukan mengandalkan subjektivitas, mengandalkan mood sesaat atau seenaknya sendiri.
Yakinlah, admin adalah orang-orang terpilih yang memiliki integritas di samping berdedikasi terhadap tugasnya. Mereka juga orang yang memiliki kapasitas memadai sebagai penilai atas tulisan yang masuk sehingga tahu dengan tepat mana yang pantas diberi headline, mana yang tidak.
Saya yakin, semua penulis diperlakukan secara adil: barang siapa yang artikelnya bagus dan memenuhi standar yang ditetapkan untuk menjadi headline, ya, dia pasti mendapatkannya.
Hak Prerogatif Admin
Ketiga, penilaian itu hak prerogatif admin. Hak menilai dan memberi label pada artikel sepenuhnya ada pada admin atau petugas yang ditunjuk. Merekalah yang menentukan apakah sebuah artikel layak menjadi artikel utama, cukup sebagai artikel pilihan, atau hanya pantas menjadi artikel tanpa label.
Hak itu tidak bisa diwakilkan kepada siapa pun. Itu murni hak admin. Siapa di antara admin melakukan tugas itu, tentu sudah ditentukan. Mungkin ada satu orang atau lebih yang ditunjuk yang memiliki kapasitas yang mumpuni.
Menulis Sebaik-baiknya
Keempat, menulislah sebaik mungkin. Karena rahasia membuat tulisan menjadi artikel utama masih misteri, maka satu-satunya pilihan kompasianer adalah dengan menulis sebaik-baiknya.
Sampai di sini saya teringat dengan komentar Pak Tonny Syiariel, penulis traveling di kompasiana. Beliau mengatakan bahwa sejak awal sudah berkomitmen untuk menulis sebaik mungkin, melengkapi setiap tulisannya dengan data dan informasi, serta pendukung lainnya seperti foto-foto terpilih.