Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Ada Kalanya Sebuah Artikel "Sudah Selesai" Sebelum Ditulis (?)

14 Januari 2021   14:45 Diperbarui: 15 Januari 2021   15:40 511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menulis (Sumber gambar: socialmediaandcoffee.com) 

Apakah judul artikel ini sudah berhasil membuat Anda bingung? Mungkin pertanyaan yang muncul di dalam benak pembaca begini: Bagaimana sebuah artikel bisa selesai sebelum ditulis? Aneh, kan?

Akan tetapi, pembaca yang sudah memerhatikan dua kata di dalam tanda kutip ganda di atas saya yakin akan mulai paham maksud judul artikel ini. Agar tidak semakin membingungkan, mari kita bahas lebih lanjut.

Pertama, yang berkaitan dengan niat menjadi penulis.

Saya memiliki seorang sahabat yang sejak lama sekali ingin menjadi penulis. Ia sering bercerita kepada saya tentang niatnya tersebut. Saya melihat ini sebuah cita-cita yang baik, kendati pada kenyataannya nasib penulis belum baik benar di negeri ini kalau dilihat dari sisi penghasilan.

Pada suatu saat, teman ini menunjukkan kepada saya sebuah artikel opini dari sebuah koran nasional. Ia mengatakan bahwa opini tersebut sangat bagus. Penulisnya brilian dalam menganalisis persoalan dan memberikan solusi.

Ia pun mengatakan bahwa di samping judul opini tersebut menarik, paragraf penutup yang berisi ungkapan seorang filsuf membuatnya senang membaca artikel opini tersebut.

"Pak Ketut, artikel ini bagus sekali. Coba Pak perhatikan judulnya. Menarik, bukan? Lalu, coba Pak perhatikan kata-kata ini," katanya sambil menunjukkan bagian yang dimaksud. Saya mengangguk tanda setuju.

Benar bahwa si penulis pintar memilih judul yang menarik perhatian pembaca. Eye catching, kata orang. Demikian juga dengan ending-nya yang dibuat dengan sangat manis. Ada ungkapan seorang filsuf termuat di situ sehingga menggenapi dan memperkuat paparan sebelumnya.

Sahabat saya ini sering bercerita betapa senangnya ia membaca artikel-artikel opini di koran. Bahkan, dia yakin pada suatu saat akan berhasil menulis tentang topik tertentu dengan cara yang sebagus itu. Ia yakin bisa melakukannya dan mengirim karyanya ke koran.

"Nanti saya akan menulis tentang sebuah topik yang menarik. Saya yakin saya bisa menulis sebagus itu. Siapa tahu bahkan hasilnya bisa lebih baik," ujarnya berharap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun