Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Tetap Saja Menulis Kendati Tidak Dibayar, Pertanda Apa?

9 Januari 2021   20:59 Diperbarui: 9 Januari 2021   21:23 523
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menulis (Sumber: wattpad.com)

Tidak Bisa Diandalkan

Sampai di sini, muncul pertanyaan, sudah tahu pekerjaan menulis tak bisa diandalkan untuk mengais uang, ngapain diteruskan? Bukankah ini merugikan diri sendiri dan membuang-buang waktu? Mengapa tidak memilih pekerjaan yang menghasilkan uang lebih banyak?

Sejumlah kompasianer yang sukses menulis di kompasiana berhasil mendapatkan imbalan uang. Apakah itu cukup untuk hidup sebulan sebesar apa pun imbalan yang diperoleh setiap bulannya, seperti sekarang?

Jika mau jujur, imbalan uang yang diperoleh dari sini tidaklah memadai sama sekali. Hanya saja, kita mungkin masih bisa merasa bangga karena jerih payah kita masih dihargai, berapa pun itu. Tapi, tetap saja imbalan itu tidak cukup untuk hidup sebulan, bukan?

Rekan kita, Pak Felix Tani, belum lama ini mengusulkan pola imbalan dengan cara yang berbeda. Pemikiran beliau cukup menarik.

Tetapi, sudahlah. Jika dibandingkan dengan jumlah kompasianer yang bertekun menulis, berapa persen sih yang berhasil mendapatkan K-Reward? Persentasenya kecil sekali, bukan?

Nah, kalau sudah tahu begitu, lagi-lagi pertanyaannya, mengapa mau terus menulis di media, khususnya di kompasiana? Tentu ada alasannya, tergantung argumen kita masing-masing.

Menulis Dapat Honor

Dulu, saya sering menulis untuk koran cetak. Setiap kali naskah saya berhasil dimuat, saya akan mendapatkan imbalan 100 ribu sampai dengan 250 ribu per artikel opini.

Kalau  dalam satu bulan ada lima artikel saya berhasil dimuat, maka saya akan mendapatkan imbalan 500 ribu rupiah sampai dengan satu juta dua ratus lima puluh rupiah. Itu kalau hanya 5 artikel saya dimuat di satu koran. Bagaimana kalau bisa lebih? Tentu imbalannya akan lebih besar juga.

Akan tetapi semenjak bertemu dan kepincut dengan kompasiana, kebiasaan menulis di media cetak nyaris tidak lagi saya lakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun