Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Tetap Saja Menulis Kendati Tidak Dibayar, Pertanda Apa?

9 Januari 2021   20:59 Diperbarui: 9 Januari 2021   21:23 523
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menulis (Sumber: wattpad.com)

Perbincangan tentang kehidupan penulis belakangan ini semakin ramai di kompasiana. Topik yang dibahas adalah seputar nasib penulis yang, katanya, tak bisa hidup dari menulis, apalagi mau kaya dari hasil menulis.

Profesi yang Memprihatinkan

Saya pikir apa yang ditulis para sahabat benar adanya. Begitulah nasib para penulis di Indonesia  pada umumnya. Mereka masih belum mendapatkan penghargaan yang setimpal dibanding dengan jerih payahnya. Memprihatinkan sekali nasib para penulis di negeri tercinta ini.

Tentu saja ada pengecualian. Tidak semua penulis mengalami nasib yang memprihatinkan seperti digambarkan di atas. Ada juga yang mampu bertahan hidup hanya dari penulis, kendati jumlahnya sangat terbatas.

Penyebabnya, mungkin lantaran penulis itu rajin menulis buku dan bukunya menjadi best seller di tingkat nasional, bahkan di level internasional. Beruntunglah para penulis yang mampu mencapai sukses seperti ini.

Akan tetapi, seperti disebutkan di atas, para penulis yang sukses dan bisa hidup hanya dari menulis sangat sedikit jumlahnya. Mungkin bisa dihitung dengan kedua jari tangan saja.

Pada kenyataannya, sebagian besar tidak bisa mengandalkan hidup semata-mata mengandalkan penghasilan dari menulis.

Mereka memiliki pekerjaan utama yang menjadi sandaran hidup, seperti menjadi dosen, guru, pembicara, pedagang atau wartawan. Dari pekerjaan utama itulah mereka mendapatkan hasil dan bisa hidup dengan relatif layak.

Sedangkan hasil menulisnya yang tidak seberapa itu hanyalah sebagai pelengkap, bukan sumber utama penghasilan. Maka, mereka menjadi penulis bebas alias freelance saja. Mungkin ada hasil yang diperolehnya dari situ, tapi sama sekali tidak memadai.

Ia menjadi jauh lebih bangga dengan karya-karyanya yang berhasil terpampang di media daripada jumlah imbalan yang diterimanya dari penerbit atau koran yang memuat karyanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun