Mahasiswa tentu merasa tertantang untuk tidak menulis ala kadarnya, tetapi dengan sebaik mungkin: Â mengutamakan opini sendiri daripada sekadar menyalin tulisan orang lain.
Kedua, mengasah kemampuan menulis. Kalau si mahasiswa bersedia terus-menerus menulis di sini, niscaya kemampuan mereka dalam menulis akan terasah dengan sendirinya.
Menulis pada dasarnya adalah sebuah keterampilan. Sebagai sebuah keterampilan, maka yang paling dibutuhkan adalah praktik dan praktik menulis secara berkesinambungan. Alah bisa karena biasa, bukan?
Ketiga, bertemu sesama penulis baru. Karena kompasiana dihuni oleh bermacam-macam orang dengan tingkatan kemampuan menulis yang beragam, maka mahasiswa akan menemukan para sahabat-sahabat yang ia merasa selevel, senasib, dan sepenanggungan. Hal ini akan dapat menurunkan ketegangan mereka.
Mungkin mereka sama-sama baru bergabung dan sama-sama sedang belajar menulis. Â Dan, bukan tidak mungkin mereka kemudian saling dukung untuk maju bersama-sama.
Keempat, bertemu penulis berpengalaman. Sebagaimana kita ketahui, banyak penulis dengan nama beken di kompasiana. Mereka tentu senang dengan kehadiran mahasiswa yang nimbrung menulis di platform ini.
Jika dimintai saran atau pendapat, niscaya mereka tidak akan menolak. Pada umumnya kompasianer senior yang jago menulis adalah pribadi-pribadi yang hangat dan bersahabat. Betul atau tidak?
Kelima, mendapatkan pengetahuan. Bagi mahasiswa yang menulis di kompasiana, hendaknya tak berpikir untuk menulis dan menulis an sich. Mereka juga perlu melihat atau mengamati hasil karya para penulis lainnya.
Dengan cara tersebut para mahasiswa bisa belajar banyak hal. Tidak lagi melulu mengandalkan buku-buku teks di kampus, melainkan sudah meluas dengan menyadap pengetahuan dari para penulis beken di kompasiana.
Keenam, mendapatkan ilmu menulis. Di atas saya katakan bahwa menulis pada hakikatnya sebuah keterampilan sehingga dibutuhkan lebih banyak praktik secara berkelanjutan.
Namun demikian, kendati yang prioritas itu praktik menulis bukan berarti teori menulis bisa diabaikan begitu saja.