Pertama-tama kuingin bilang bahwa aku sedikit pesimis saat kita memasuki dan mengisi hari-hari bersama nanti. Aku mengatakan pesimis, karena tahun kemarin aku tak mencapai apa pun yang spesial.
Semuanya berjalan seperti biasa saja. Semuanya terasa datar dan lurus, tanpa tanjakan, dan tanpa turunan, juga tanpa tikungan. Hasilnya, hanya ada satu-dua prestasi kecil.
Baiklah, kukatakan sejujurnya kepadamu, sebagian dari hal yang kualami bukan semata-mata karena penyebab dari luar diriku, apalagi berdalih karena pandemi. Sama sekali bukan!
Itu sepenuhnya karena diriku sendiri. Pencapaian atau kegagalan yang kualami lebih karena diriku sendiri.
Akan tetapi, baiklah, aku akan memperlakukanmu, dear 2021, tidak dengan sikap pesimistis. Kurasa sikap itu  pantas.
Bersamamu, aku akan berusaha membangun optimisme dan tetap tegar menghadapi semua tantangan dan menangkap peluang  yang datang dalam perjalanan bersamamu.
Kutahu hidup ini sama sekali jauh dari mudah. Diperlukan perjuangan yang sungguh-sungguh dan berkelanjutan jika ingin berprestasi di bidang apa pun itu. Aku sadari benar hal itu.
Aku yakin engkau akan memberikan dukungan total untukku, untuk setahun lamanya. Kendati ada kesulitan di sana-sini, kuyakin engkau masih akan sudi menunjukkan titik terang yang membangkitkan semangatku untuk meneruskan langkah dan mewujudkan harapan.
Soal rencana, target capaian? Ada beberapa yang sudah kutulis di buku harian secara lengkap, rapi, dan detail. Itulah yang akan menjadi panduanku.
Salah satunya yang tercatat di situ adalah target menulis. Bukan target jumlah, melainkan konsistensi. Ya, benar, aku ingin menulis secara konsisten di sini, di kompasiana, salah satunya.
Sepanjang perjalanan ini, kurasakan bahwa bersikap konsisten dalam menulis bukanlah perkara mudah. Menulis dan menulis secara berkesinambungan bukanlah hal gampang.