Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kompasiana dan Resolusi 2021, Adakah Program Baru? Yuk Usulkan!

19 Desember 2020   18:46 Diperbarui: 21 Desember 2020   19:53 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak bergabung dengan kompasiana pada 24 Desember 201o, saya merasa kompasiana adalah wadah tepat yang membuat saya betah menulis.

Sebelum bergabung, saya memilik sebuah blog sederhana, tempat saya menuliskan ide-ide yang sering berkelindan. Namun, blog tersebut tidak berkembang dengan baik, sepi pembaca.

Diajak Bergabung

Ketika seorang sahabat mengajak saya nimbrung di blog kompasina yang keren ini, saya pun tak kuasa menolak.

Sebelum memutuskan bergabung, saya lihat-lihat dulu kompasiana itu seperti apa, apa saja isinya, dan siapa saja penulisnya, dan sebagainya. Merasa yakin sudah sesuai, saya pun memberanikan diri masuk dan mulai menulis di sini.

Pada awal-awal bergabung di kompasiana, tulisan saya sungguh ala kadarnya. Saya benar-benar sekadar menulis.

Tak memedulikan bobot pada isi sama sekali. Apalagi data pendukung dan pengayaan lainnya yang diperlukan dalam sebuah artikel. Saya benar-benar melampiaskan unek-unek sekenanya.

Tibalah saatnya saya berhenti di kompasiana untuk waktu yang lama. Ke mana saya waktu itu? Bukan saya lagi malas menulis atau kecewa dengan platform ini, melainkan karena saya punya program melanjutkan sekolah.

Usai mengikuti pendidikan, saya tidak segera kembali bergabung. Hanya sesekali saya melihat kompasiana, tapi  belum kembali menulis.

Hilangnya Sahabat Lama

Sampailah akhirnya saya membulatkan hati untuk menulis lagi setelah lama istirahat. Tetapi, apa yang saya temukan? Banyak sahabat lama yang sudah tak aktif lagi. Hanya ada sejumlah kecil yang masih tersisa. Saya merasa kesepian, sendirian di tengah keramaian!

Mau berhenti lagi? Tidaklah! Saya sudah membulatkan hati untuk menulis lagi di kompasiana. Kendati belum mengenal teman-teman "baru" di sini, saya lalu memakai jurus yang terbukti manjur: blogwalking. Ya, saya jalan-jalan ke lapak para kompasiner. Saya bubuhkan vote dan berikan komentar. Saya melakukannya terus dan terus.

Hasilnya? Teman-teman "dekat" menjadi semakin banyak. Dan, karena merekalah saya semakin bersemangat menulis dan berkunjung. Saya pun semakin senang sekali berkompasiana.

Betah di Kompasiana

Hingga menjelang akhir 2020 ini saya masih merasa betah di kompasiana. Rasa betah ini terutama karena persahabatan yang luas yang direntangkan oleh seluruh kompasianer aktif.

Lalu, apa yang akan saya lakukan di kompasiana setahun ke depan? Dan, apa pula harapan saya kepada kompasiana dan kompasianer? 

Saya tetap berharap bisa terus menulis di kompasiana. Sebab, melalui artikel yang saya tulis, setidaknya saya bisa berbagi kebaikan kepada orang lain, sekecil apa pun itu. Saya juga bisa mendapatkan teman-teman yang demikian banyak, kendati hanya atau baru di dunia maya. Siapa tahu, suatu saat kita dipertemukan secara langsung pada suatu event tertentu.

Selain itu, saya juga bisa mengasah keterampilan menulis, sesuatu yang selalu saya upayakan dari waktu ke waktu sejak lama.

Tidak Menetapkan Target

Saya tidak menetapkan target jumlah artikel sepanjang tahun 2021. Yang penting tetap menulis, meski tak selalu setiap hari. Saya mengisi waktu untuk senantiasa bisa mengekspresikan gagasan.

Belajar dari tahun 2020, terkadang saya menulis dua artikel dalam sehari, acapkali pula hanya satu artikel dalam beberapa hari. Bahkan, lantaran kesibukan yang padat, saya terpaksa harus menunda waktu menulis agar bisa fokus pada pekerjaan.

K-Reward yang Tak Pernah Mampir

Lalu, apa harapan saya kepada kompasiana pada tahun 2021?

Pertama-tama saya minta ijin dulu untuk terus dan terus menulis di platform ini. Tetap ingin menjadi anak kost yang baik, he he he. Semoga saya bisa berkontribusi dengan lebih baik di sini.

Di samping itu, sekian banyak tulisan dan sekian lama menulis, ingin rasanya sekali waktu saya mendapatkan K-Reward. Seperti apa ya rasanya memperoleh K-Reward? Beberapa sahabat menayangkan kegembiraan hati mereka mendapatkan penghargaan itu kendati nominalnya tidak banyak.

Saya ingin juga sekali waktu mendapatkannya kendati hanya sekali seumur hidup dengan nominal 20 ribu rupiah saja, misalnya. Saya ingin mengukur kemampuan diri untuk mencapainya, mengatasi tantangan ini dan berakhir pada pencapaian.

Sahabat kita, Mbak Ari Budiyanti, pernah menjelaskan dalam artikel beliau bagaimana jurus-jurus yang beliau terapkan untuk memperoleh K-Reward. Jurus yang andal rupanya. Terbukti beliau sudah beberapa kali mendapatkannya. Pada acara blogshop kompasiana juga pernah diterangkan.

Hanya sayang, saya malas sekali memenuhi semua syarat itu, antara lain men-sharing tulisan di berbagai media sosial yang saya miliki. Paling banter saya membagikan satu-dua artikel tertentu di group WA.  Selebihnya, tidak saya lakukan.

Inilah rupanya menjadi biang keladi mengapa K-Reward tak mau mendekat ke saya, he he he. Ini namanya kesalahan sendiri. Pingin menikmati hasil, tapi tak mau berupaya lebih keras!!

Lalu, bagaimana dengan acara Kompasianival yang diselenggarakan setiap tahunnya? Saya berharap acara yang banyak ditunggu-tunggu ini akan hadir tahun 2021 dengan berbagai kegiatan yang digelar.

Inilah momentum yang paling afdal bagi para kompasianer untuk saling bertemu secara langsung. Berharap tahun depan pendemi Covid-19 sudah tidak ada lagi sehingga kita bisa bersua dan meramaikan acara tersebut.

Penyelenggaraan kompasianival perlu terus dilanjutkan. Setelah acara, ada baiknya dilanjutkan dengan evaluasi dengan cermat untuk menemukan hal-hal apa yang bisa dilakukan dengan lebih baik lagi pada tahun berikutnya.

Mungkin akan ada baiknya juga mendengar pandangan para kompasianer, terutama pendapat mereka yang sudah terbukti memiliki kesetiaan dan dedikasi selama ini.

Menerbitkan Buku

Terakhir, saya mengusulkan pengelola kompasiana mengumpulkan sebagian naskah artikel-artikel utama (selektif) untuk dihimpun ke dalam bentuk buku. Artikel yang se-topik dihimpun sedemikian rupa dan dibukukan, diterbitkan oleh Penerbit Kompas atau Gramedia, misalnya.

Jumlah buku yang diterbitkan pada awalnya terbatas saja dulu untuk diberikan kepada para penulisnya menjelang atau pada saat kompasianival digelar. Misalnya per penulis yang artikelnya dimuat di dalam buku, diberikan gratis 1 eksemplar.

Kalau si penulis mau lebih, bisa dipesan dan dibeli oleh yang bersangkutan. Buku-buku itu akan menjadi kebanggaan bagi para kompasianer yang tulisannya masuk di dalam buku dan akan menyemangati mereka untuk menulis.

Pada event besar seperti kompasianival, buku-buku tersebut bisa dipamerkan dan ditawarkan  kepada para pengunjung. Saya yakin para kompasianer yang hadir akan membeli buku-buku itu untuk melihat artikelnya atau tulisan rekan-rekan lain.

Ini hanya sebatas usul, keputusan akhirnya diserahkan sepenuhnya kepada pengelola kompasiana.

Sampai di sini dulu, ya, para sahabat kompasianer. Saya yakin, para sahabat juga punya usulan sebagai bahan resolusi demi kemajuan kompasiana tercinta di tahun 2021. Yuk tuliskan di kolom komentar di bawah ini atau dibuat ke dalam artikel tersendiri.

( I Ketut Suweca, 19 Desember  2020).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun