Saya yakin sahabat kompasiner sudah membaca artikel saya yang berjudul Sansevieria, Si Lidah Mertua Penyerap Polutan Berbahaya, yang saya tayangkan di sini beberapa waktu yang lalu. Lebih dari dua ribu pembaca yang sempat bertandang dan menikmati artikel tersebut.
Penyerap Polutan
Sansevieria yang lebih dikenal dengan nama umum lidah mertua itu menjadi sangat terkenal karena tanaman ini jago dalam satu bidang yang spesifik: menyerap polutan. Ya, menyerap udara kotor di sekitarnya dengan sangat baik sekaligus menyediakan kebutuhan akan oksigen.
Sebetulnya tanaman ini sudah cukup banyak tumbuh di halaman rumah. Ada yang kami tanam di dalam pot, ada juga yang langsung di tanah. Baik yang di dalam pot maupun yang di tanah, sudah berkembang sedemikian rupa, bahkan beranak-pinak.
Sayangnya, sebelum mengetahui demikian besar manfaat tanaman ini, saya kurang memerhatikannya. Tetapi tanaman ini ini tetap saja bisa tumbuh dan berkembang biak dengan baik kendati kurang mendapat penanganan.
Yang di dalam pot sudah semakin bertambah dengan tunas-tunas baru, demikian pula yang ditanam langsung ke tanah.
Punya Daya Tahan
Rupanya tanaman ini tak terlalu membutuhkan perawatan yang intensif. Tanpa perawatan pun, seperti sebelumnya saya lakukan, toh tanaman ini tumbuh dan bekembang dengan cukup baik. Bahkan, ada beberapa yang dinaungi atau ditutupi oleh taman lain yang lebih tinggi, si lidah mertua tidak mati dan tetap saja tumbuh dengan baik.
Daya tahannya memang besar. Kendati kurang perhatian, kurang penyinaran, kurang air sekali pun, si lidah mertua tetap hidup dan tumbuh. Saya kagum terhadap daya tahan tanaman yang selama ini saya abaikan.
Sejak mengetahui demikian besar kegunaannya, termasuk memerhatikan tampilan daunnya yang cantik-hijau-kemilau-mungil, maka dalam sebulan terakhir ini saya mengembangkan dan menatanya kembali.
Menyepih tunah-tunas baru dari induknya dan menanamnya kembali di dalam pot. Berharap tanaman ini bisa tumbuh dengan baik dengan luasan media yang cukup.